spot_img
Selasa 22 April 2025
spot_imgspot_img

Usai Lebaran, Volume Sampah Bandung Naik Drastis, Pemkot Siap Tindak Tegas

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengungkapkan bahwa volume sampah di Kota Bandung melonjak tajam pasca perayaan Idulfitri 2025. Kenaikan ini bahkan diperkirakan mencapai lebih dari 20 persen.

“Produksi sampah setelah Lebaran meningkat signifikan, tampaknya lebih dari 20 persen. Ini yang cukup mengkhawatirkan, karena penumpukan di Tempat Penampungan Sementara (TPS) mulai terlihat,” ujar Farhan, Selasa (22/4/2025).

Salah satu titik penumpukan terparah terjadi di Pasar Gedebage, di mana ditemukan sampah setinggi 1.120 meter kubik. Farhan menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi dan siap menempuh jalur hukum terhadap pihak yang terbukti lalai.

Baca Juga: Polemik GSG untuk Ibadah, Anggota DPRD Kota Bandung Minta Pemerintah Tegas dan Netral

“Kami tidak ingin terjadi ledakan sampah yang tak terkendali. Siapa pun yang bertanggung jawab atas penumpukan ini harus mempertanggungjawabkan secara hukum,” tegasnya.

Dalam upaya pengendalian, sejumlah TPS di Kota Bandung sementara ditutup untuk proses pengosongan. Penutupan ini terpaksa dilakukan karena kapasitas pengolahan sampah kota saat ini masih terbatas, hanya mampu menangani kurang dari 12 persen dari total produksi harian.

“TPS yang overload kami tutup dulu untuk dikosongkan. Setelah bersih, baru dibuka kembali. Tapi ini menimbulkan titik-titik penumpukan yang kami sebut sebagai ‘Tikum’,” jelas Farhan.

Peran Aktif Masyarakat Tangani Permasalahan Sampah

Wali Kota juga meminta peran aktif masyarakat dan seluruh perangkat wilayah mulai dari Kecamatan hingga RT untuk segera melaporkan jika terdapat penumpukan di lingkungan mereka. Mengingat, proses pengangkutan dan pembersihan satu titik tikum membutuhkan waktu setidaknya satu hari.

Saat ini, Kota Bandung masih mengandalkan fasilitas pengelolaan sampah di Tegalega, Holis Cicukang Tahap 1 Bandung Kulon, dan beberapa lokasi lainnya yang belum memadai dari segi kapasitas.

Sebagai solusi jangka menengah, Farhan menyampaikan bahwa Pemkot Bandung akan mempercepat operasional fasilitas RDF (Refuse-Derived Fuel) dan teknologi thermal untuk membakar dan mengurangi volume sampah secara signifikan, yang ditargetkan mulai aktif pada 25 April mendatang.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Dalam 10 hari ke depan, kami akan menata ulang jadwal pengangkutan dan mempercepat pengolahan sampah agar situasi kembali terkendali,” tutup Farhan.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru