BANDUNG,FOKUSJabar.id: Viral di media sosial sebuah video yang diunggah oleh konten kreator asal Bandung yang memperlihatkan getok harga tarif parkir Rp. 200 ribu di sebuah tempat wisata.
Konten tersebut bermula diunggah oleh akun @ramdanihikmawan kemudian viral di media sosial. Bahkan diunggah ulang oleh berbagai akun mediagram di Kota Bandung.
Hal itu kemudian membuat publik percaya bahwa telah terjadi getok tarif parkir di Kota Bandung. Setelah ditelusuri oleh Pemkot Bandung ternyata konten tersebut hanyalah konten gimik semata.
BACA JUGA: Investor Masih Sedikit, Wali Kota Bandung Bilang Begini
“Si tukang parkir yang getok harga Rp. 200 ribu itu ketahuan tadi pagi ternyata memang hanya bikin konten. Ketika kami tewak (Tangkap) Si pelakunya ke kita ngaku,” kata Wali Kota Bandung Muhammad Farhan Senin (21/4/2025).
Farhan menyebut, meski konten tersebut hanya gimik, namun pihaknya tetap merespon dan mencoba menelusuri kebenarannya. Hal itu menunjukan bahwa Pemkot Bandung responsif dalam menanggapi berbagai laporan yang ada.
“Tidak kami anggap remeh sama sekali, tidak juga berangkat dari suudzon. Kita tangkap dulu, kita interogasi sampai dia ngaku. Tindakan-tindakan ini sebagai bentuk respon walaupun memang kadang capek dan kesal, tapi ya itu memang pekerjaan pemerintah,” ungkapnya.
Konten kreator asal Bandung akhirnya membuat video klarifikasi terkait konten miliknya yang telah membuat kegaduhan publik.
Video klasifikasinya itu dia unggah secara langsung di akun media sosial miliknya. Ia meminta maaf karena konten yang dibuatnya telah membuat kegaduhan publik.
“Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya pemilik akun, Instagram, Facebook dan TikTok atas nama Ramdani Iqmawan memohon maaf atas viralnya video konten saya untuk saat ini,” ujar Ramdani dalam video klarifikasi yang diunggah di akun media sosialnya, dikutip Sabtu (19/4/2025) kemarin.
BACA JUGA: Tarif Delman Tembus Rp600 Ribu, Pemkot Bandung Turun Tangan
Ia menyebut bahwa dirinya tidak bermaksud membuat kegaduhan publik. Namun hanya ingin menghibur masyarakat dengan konten miliknya.
“Namun tidak viral di akun saya pribadi. Justru viral di akun orang lain. Akun tersebut mengambil video saya dan membuat caption atau narasi seakan-akan saya benar-benar preman dan membuat kegaduhan,” katanya.
“Saya merasa keberatan dengan caption seperti itu karena saya bukan preman asli. Justru saya adalah konten kreator yang mencoba untuk membuat konten yang menghibur masyarakat Indonesia khususnya Jawa Barat,” ujarnya.
Ia membuat konten tersebut karena menurutnya saat ini isu terkait premanisme tengah menjadi sorotan oleh pemerintah.
“Konten tersebut viral mungkin karena sekarang pemerintah sedang rame atau sedang mengandalkan program pemberantasan premanisme dan memang warga jauh barat khususnya merasa-resah dengan aksi premanisme di Indonesia khususnya di Jawa Barat,”ucapnya.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)