spot_img
Minggu 20 April 2025
spot_imgspot_img

Pemprov Jabar Pangkas Anggaran Rp 5,1 Triliun, Sekda Pastikan Realokasi untuk Rakyat dan Bantah Isu Lembur Pakuan

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemprov Jabar melakukan langkah berani dengan melakukan pergeseran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 secara signifikan. Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, menegaskan bahwa efisiensi anggaran mencapai Rp 5,1 triliun dan prosesnya dilakukan secara akuntabel serta efisien, sesuai dengan amanat Inpres Nomor 1 Tahun 2025 dan Surat Edaran Mendagri terkait efisiensi belanja daerah.

“Kami melakukan efisiensi sangat signifikan mencapai Rp 5,1 triliun dan prosesnya langsung dipimpin Pak Gubernur,” ujar Herman di Bandung, Sabtu (19/4/2025). 

Hasil dari efisiensi tersebut, lanjutnya, langsung dialokasikan kembali untuk kesejahteraan masyarakat Jawa Barat, sejalan dengan visi misi kepala daerah dan program prioritas nasional.

BACA JUGA: Pemprov Jabar Hadirkan Layanan Publik Lebih Dekat Lewat Program Abdi Nagri Nganjang ka Warga

Alokasi anggaran hasil efisiensi tersebut meliputi pembangunan infrastruktur sebesar Rp 3,6 triliun (jalan, jembatan, irigasi, elektrifikasi, perhubungan, dan sanitasi), pendidikan Rp 1,3 triliun, kesehatan Rp 122,9 miliar, penyediaan cadangan pangan Rp 46,1 miliar, serta berbagai prioritas lain yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan lapangan pekerjaan, dan pertumbuhan ekonomi sebesar Rp 35,5 miliar.

Menanggapi pemberitaan yang keliru mengenai alokasi dana efisiensi untuk keperluan Lembur Pakuan, Herman dengan tegas membantahnya. 

“Itu keliru dan tidak benar. Seluruh proses efisiensi dan realokasi anggaran dilakukan secara akuntabel, termasuk untuk bidang pariwisata dan kebudayaan,” ujar dia.

Ia menjelaskan bahwa alokasi untuk pariwisata dan kebudayaan digunakan untuk penataan kawasan wisata, penyelenggaraan pentas seni, hingga penerbitan buku budaya yang lokasinya tersebar di seluruh Jawa Barat. Bahkan, penerbitan buku budaya melibatkan riset komprehensif dan ilmiah dengan melibatkan para profesional di bidangnya.

Lebih lanjut, Herman meluruskan informasi terkait kegiatan safari pembangunan. Menurutnya, kegiatan bertajuk “Nganjang Ka Warga” bukanlah perjalanan dinas biasa, melainkan terobosan untuk memberikan layanan gratis langsung kepada masyarakat. Di malam harinya, kegiatan ini diisi dengan sosialisasi program pembangunan melalui hiburan seni pertunjukan khas Sunda yang menghibur sekaligus bermakna.

“Antusiasme warga sangat tinggi. Semua menyambut dengan riang gembira. Kegiatan Nganjang Ka Warga ini akan dilaksanakan setiap minggu dan berkeliling ke berbagai pelosok di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat,” kata dia.

Dalam pergeseran APBD 2025 ini, Pemprov Jabar juga berhasil melakukan efisiensi perjalanan dinas hingga Rp 390 miliar, atau berkurang lebih dari 51%. 

“Pemda Provinsi Jawa Barat terdepan dan tercepat dalam melaksanakan Instruksi Bapak Presiden terkait efisiensi ini,” ujarnya.

BACA JUGA: Dedi Mulyadi Lantik Pejabat Pemprov Jabar di Kawasan Industri Karawang

Herman memastikan bahwa penyusunan Pergeseran APBD 2025 dilakukan secara transparan dan mengikuti seluruh prosedur yang berlaku. Proses konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah dilakukan sebanyak dua kali, dan hasilnya terdokumentasi dengan baik. Setelah ditetapkan pada 20 Maret 2025, hasil efisiensi dan realokasi ini telah dilaporkan kepada DPRD pada 27 Maret 2025.

“Kami sangat transparan, bahkan proses pembahasannya diunggah oleh Pak Gubernur di kanal media sosial beliau. Warga masyarakat pun bisa mengakses struktur Pergeseran APBD 2025 dimaksud kapan saja dan di mana saja, di Website JDIH Pemda Provinsi Jawa Barat,” pungkas Herman, menegaskan komitmen Pemprov Jabar terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

spot_img

Berita Terbaru