BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyatakan sikap tegas terhadap segala bentuk aksi premanisme, khususnya di area parkir yang belakangan menjadi sorotan publik usai viralnya video preman parkiran di media sosial.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi pelaku premanisme di Kota Kembang. Ia mengapresiasi warga yang turut menyebarkan informasi lewat media sosial sehingga pihak berwenang dapat segera bertindak.
Baca Juga: Polres Cimahi Tangkap Chef Hotel Bintang Lima di KBB yang Produksi Tembakau Sintetis
“Preman-preman seperti itu memang sering kami tertibkan, tapi mereka kerap muncul kembali. Terima kasih kepada netizen yang memviralkan kejadian ini. Satgas Anti Premanisme sudah turun tangan, dan pelaku akan dijerat dengan tuduhan pemerasan,” ujar Farhan, Sabtu (19/4/2025).
Farhan menambahkan bahwa Pemkot Bandung menempatkan keamanan dan kenyamanan warga sebagai prioritas utama, terutama dalam penggunaan fasilitas publik seperti parkiran.
“Memberikan rasa aman kepada warga adalah prioritas utama kami,” tegasnya.
Terkait pelaku yang pernah ditindak namun kembali beraksi, Farhan menyebut bahwa sanksi sebelumnya tergolong ringan. Kali ini, tindakan hukum akan lebih serius.
“Dulu masih termasuk tindak pidana ringan. Tapi jika sudah menyentuh pemerasan dan penipuan, maka akan kami proses sebagai tindak pidana berat,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa semua bentuk penipuan dan pemalakan akan dibawa ke ranah hukum, dan siapa pun pelakunya akan ditangkap.
“Ini bukan sekadar razia. Kami akan tangkap para pelaku. Jika ada yang memeras atau menipu, segera laporkan ke polisi,” serunya.
Mengenai polemik parkir di jalur sepeda seperti di kawasan Braga, Farhan menjelaskan bahwa kondisi tersebut masih bisa ditoleransi dalam batas tertentu.
“Parkir di jalur sepeda masih bisa dimaklumi selama itu bukan zona larangan. Tapi pagi hari, jalur tersebut harus steril,” tandasnya.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Pemkot Bandung berharap dapat menciptakan kota yang lebih aman dan tertib, serta bebas dari aksi premanisme yang meresahkan warga.
(Yusuf Mugni)