BANDUNG, FOKUSJabar.id: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bandung menyampaikan, kekalahan dalam Pilwalkot Bandung, menjadi momentum untuk evaluasi penting, menyusul kegagalan mencetak hattrick kemenangan dalam kontestasi tersebut.
Ketua DPD PKS Kota Bandung Ahmad Rahmat Purnama mengatakan, salah satu poin utama evaluasi adalah soal proses kandidat yang dinilai terlambat.
“Evaluasi yang pertama adalah masalah kandidasi dini. Kami mengusulkan agar proses penjaringan calon wali kota bisa dilakukan lebih awal, agar memiliki waktu sosialisasi yang cukup di masyarakat,”kata Ahmad usai acara Silaturahmi Akbar Halal Bihalal dan Milad PKS ke-23 di Arcamanik Kota Bandung Sabtu (19/4/2025).
Ahmad menyebut, popularitas kader juga menjadi perhatian dalam evaluasi kali ini. Menurutnya, calon yang diusung harus memiliki tingkat keterkenalan yang baik agar lebih mudah diterima oleh masyarakat.
“Kita masih harus bekerja keras untuk bisa memenangkan Pilkada 2029 . Tapi dengan kegiatan konsolidasi yang sekarang sedang kita lakukan, insya Allah ini akan memperkuat dan mensolidkan barisan untuk menghadapi tantangan-tantangan ke depan,” ungkapnya.
Terkait koalisi, PKS mengakui bahwa dinamika politik sangat cair. Pada Pilwalkot sebelumnya, PKS membangun kerja sama politik dengan Partai Gerindra dan sejumlah partai lainnya, namun hasilnya belum membawa kemenangan.
Baca Juga: Farhan Ajak Kader PKS Geliatkan Kembali Program Buruan Sae dan Kang Pisman
“Koalisi itu sangat kondisional. Apa yang kami lakukan kemarin, berkoalisi dengan beberapa partai, utamanya dengan Gerindra, merupakan upaya terbaik kami saat itu,”katanya.
Meskipun koalisi tersebut belum berhasil membawa kemenangan bagi PKS, Ahmad Rahmat menyebut hal itu sebagai bagian dari dinamika politik yang wajar.
“Memang belum waktunya kita menang. Dalam sebuah pertandingan pasti ada menang dan kalah. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana kita tetap bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, meskipun tidak berada di posisi pemenang,”ungkapnya.
Oleh karna itu, PKS akan tetap mencermati dinamika politik yang sangat mungkin berubah ke depannya.
“Kita lihat saja perkembangannya nanti. Politik itu sangat dinamis,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pasangan Haru-Dhani yang diusung oleh PKS, Gerindra, PBB, dan Partai Ummat dengan nama duet ‘HADE’ meraih 427.488 suara dalam Pilwalkot Bandung, menempati posisi kedua.
Hasil ini cukup mengejutkan, mengingat kandidat dari koalisi PKS dan Gerindra sebelumnya selalu memenangkan kontestasi Pilwalkot Bandung.
(Yusuf Mugni)