TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Suasana penuh kebahagiaan dan haru menyelimuti prosesi Wisuda Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas) yang digelar di Grand Metro Hotel, Jalan HZ. Mustofa, Rabu (16/4/2025). Sebanyak 232 mahasiswa dari 15 jurusan dan 3 fakultas resmi menyandang gelar sarjana.
Wisuda kali ini terasa istimewa karena dihadiri sejumlah tokoh penting, mulai dari Wakil Wali Kota Tasikmalaya Dicky Chandra, mantan Wali Kota Syarif Hidayat, Kepala LLDIKTI Wilayah Jabar-Banten, hingga anggota DPR RI Ferdiansyah.
Baca Juga: Begini Penekanan Kapolda Jabar Terkait Pengamanan PSU Tasikmalaya
Dicky Chandra Beri Orasi Inspiratif
Salah satu momen yang paling menyita perhatian para wisudawan adalah orasi dari Wakil Wali Kota Dicky Chandra. Mantan artis dan sutradara itu berbagi kisah inspiratif soal perjalanan hidupnya yang dimulai dari nol.
“Saya ini cuma lulusan SMA, pernah jadi pengamen, debt collector, tapi karena doa orangtua dan kerja keras, saya bisa jadi artis, sutradara, sampai pejabat seperti sekarang,” ungkapnya.
Dicky menekankan pentingnya restu dan doa orang tua dalam perjalanan hidup dan karier. Menurutnya, keberhasilan yang ia raih adalah buah dari kesalehan kedua orang tuanya yang terus mendoakan dirinya.
“Jangan merasa sukses hanya karena usaha sendiri. Doa orang tua itu luar biasa. Tanpa mereka, mungkin kita tak sampai ke titik ini,” tegasnya.
Rektor Umtas: Lulusan Harus Berdampak
Sementara itu, Rektor Umtas, Neni Nuraeni, dalam sambutannya menyampaikan harapan besar kepada para lulusan. Ia menekankan bahwa keberhasilan bukan hanya tentang meraih gelar, tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat.
“Kami ingin lulusan Umtas menjadi insan unggul, yang berkontribusi dalam membangun masyarakat, bangsa, dan negara,” ujarnya.
Rektor juga menekankan peran strategis lulusan sebagai agen perubahan dan calon pemimpin masa depan, yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga kuat secara spiritual dan tangguh dalam menghadapi tantangan zaman.
“Esensi pendidikan adalah membentuk SDM berkualitas dan bermanfaat. Gelar sarjana harus menjadi pintu untuk membuka peluang baik untuk diri sendiri maupun orang lain,” pungkasnya.
(Seda)