BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dalam upaya memperkuat kehadiran pemerintah di tengah masyarakat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan program inovatif bertajuk Abdi Nagri Nganjang ka Warga. Inisiatif ini diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai bentuk nyata dari komitmen mendekatkan layanan publik kepada warga.
Peluncuran perdana program ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 12 April 2025, mulai pukul 08.30 WIB di halaman Gedung Pakuan, Kota Bandung. Program ini tidak hanya menjadi ruang pelayanan, tetapi juga momentum interaksi langsung antara pemerintah dan masyarakat.
Baca Juga: Ditengah Konflik Lahan, Puluhan Kios dan Rumah di Sukahaji Bandung Hangus Terbakar
Ke depannya, Abdi Nagri Nganjang ka Warga akan dilaksanakan secara rutin setiap hari Rabu dengan tema khusus di berbagai desa dan kelurahan yang memerlukan perhatian khusus dalam hal pelayanan publik.
Ragam kegiatan disiapkan untuk menjangkau berbagai kebutuhan masyarakat. Mulai dari pelayanan kesehatan gratis, Samsat dan SIM keliling, layanan administrasi kependudukan seperti perekaman KTP dan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD), hingga pendaftaran serta pengaduan seputar BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Tak hanya itu, tersedia pula fasilitas pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Kemuidian konsultasi dan pendampingan bagi pelaku UMKM, layanan Mobil Pelayanan Veteriner (Moyanvet), serta bantuan untuk lansia dan anak terlantar. Masyarakat juga bisa membawa pulang bibit tanaman gratis sebagai bagian dari kampanye pelestarian lingkungan.
Menariknya, program ini tak sebatas pelayanan administratif dan edukatif. Unsur hiburan pun turut diselipkan agar masyarakat merasakan suasana yang menyenangkan dan menyegarkan. Di antaranya adalah penampilan wayang golek, dongeng anak, photobooth dan pertunjukan Calung Sunda Bobodoran. Serta lomba kreativitas anak seperti menyanyi, baca puisi, dan berbagai keterampilan lainnya.
Dengan hadirnya Abdi Nagri Nganjang ka Warga, Pemprov Jabar berharap kehadiran pemerintah terasa lebih dekat, responsif, dan humanis. Sekaligus memperkuat jalinan kolaborasi antara aparatur dan masyarakat.
