BANJAR,FOKUSJabar.id: Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Kota Banjar melakukan aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Kota Banjar pada Selasa (25/3/2025). Mereka menuntut pencabutan Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI yang baru-baru ini disahkan oleh DPR RI.
Aksi dimulai dengan pemblokiran Jalan Tentara Pelajar di depan kantor DPRD selama sekitar 10 menit, menyebabkan kemacetan lalu lintas. Selanjutnya, massa aksi terlibat ketegangan dengan aparat keamanan saat mencoba memasuki ruang rapat paripurna DPRD. Mereka menerobos barikade petugas yang berjaga di pintu masuk.
Ketidakhadiran Ketua DPRD Kota Banjar, Dadang R Kalyubi, dalam aksi tersebut memicu kekecewaan massa. Mereka menuntut kehadiran ketua dewan untuk mendengarkan tuntutan mereka dan meminta agar setidaknya 50 persen anggota DPRD hadir dalam pertemuan tersebut.
BACA JUGA: Satreskrim Polres Banjar Ungkap Kasus Penggelapan R4
Karena tidak ada titik temu antara mahasiswa dan anggota DPRD yang hadir, massa aksi akhirnya meninggalkan ruang paripurna dengan rasa kecewa. Mereka meluapkan kekecewaan dengan membakar spanduk di depan aula paripurna.
“Kami kecewa dengan DPRD Kota Banjar,” ujar Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Iin Sarwin.
Menanggapi aksi tersebut, anggota DPRD Kota Banjar, Sutopo, menyatakan bahwa pihak DPRD sebenarnya siap untuk menerima tuntutan mahasiswa. Namun, mereka tidak dapat memenuhi permintaan kehadiran ketua DPRD dan kuorum 50 persen anggota dewan.
“Kami siap menampung apa yang menjadi tuntutan peserta aksi,” kata Sutopo.
Sutopo menjelaskan bahwa ketua DPRD sedang berada di luar kota untuk menghadiri acara partai.
“Kami sudah jelaskan tadi, ketua DPRD sedang ada acara partai di luar kota,” pungkasnya.
(Agus/Anthika Asmara)
. Mereka menuntut pencabutan Undang-Undang (UU) TNI yang baru-baru ini disahkan oleh DPR RI.){kind=link}