TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Bulan Ramadhan yang penuh berkah menjadi momen istimewa untuk memperbanyak kebaikan dan ibadah, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Tasikmalaya turut serta dalam semangat berbagi dengan menggelar kegiatan buka puasa bersama serta membagikan ratusan nasi kotak kepada tujuh lembaga keagamaan dan sosial.
Ketujuh lembaga yang menerima santunan tersebut antara lain Pondok Pesantren Ulumul Huda, Ponpes Az-Zahra, Ponpes Sayidul Istighfar, Saung Quran Thoriqul Jannah, Ponpes Nurul Millah, Kampung Dhuafa, serta Panti Jompo.
Baca Juga: Wali Kota Tasikmalaya Siap Bentuk Koperasi Merah Putih
Ketua Umum Kadin Kota Tasikmalaya, Asep Saefuloh, menegaskan bahwa Ramadhan adalah kesempatan emas untuk meningkatkan kebajikan dan berbagi dengan sesama.
“Bulan Ramadhan menjadi waktu terbaik untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan membantu sesama. Kami ingin memastikan bahwa keberadaan Kadin dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Asep, Rabu (19/3/2025) sore.
Lebih dari sekadar berbagi makanan, Kadin Kota Tasikmalaya juga memiliki program jangka panjang untuk membantu pondok pesantren dan lembaga sosial agar lebih mandiri. Salah satu program unggulannya adalah pemberdayaan santri melalui pelatihan keterampilan yang dapat membuka peluang kerja di luar negeri, seperti Korea, Jepang, dan Malaysia.
“Kami ingin membekali santri dengan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan di dunia kerja. Saat mereka lulus dari pesantren, mereka tidak hanya memiliki dasar ilmu agama. Tetapi juga keterampilan yang memungkinkan mereka bekerja di sektor formal,” jelas Asep.
Keberagaman Bidang Usaha Kadin Kota Tasikmalaya
Ia menambahkan Kadin memiliki berbagai bidang usaha yang selaras dengan program pemberdayaan santri, termasuk di sektor pendidikan, ekonomi, dan usaha.
“Nantinya, pada tahun terakhir pendidikan di pesantren, santri akan mendapatkan pelatihan khusus. Setelah lulus, mereka akan kami fasilitasi untuk bekerja di luar negeri,” tambahnya.
Lebih jauh, Asep mengungkapkan setelah para santri mendapatkan pekerjaan dan penghasilan, harapannya mereka dapat memberikan kontribusi kembali kepada pesantren asal mereka.
“Mereka dapat membantu pesantren agar lebih mandiri dengan memberikan donasi dari hasil kerja mereka. Dengan begitu, pesantren tidak hanya bergantung pada bantuan eksternal, tetapi juga memiliki sumber pendanaan yang lebih stabil,” ungkapnya.
Menurutnya, inisiatif ini sejalan dengan amanat undang-undang yang menetapkan Kadin sebagai mitra strategis pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Dengan program ini, pesantren dapat berkembang lebih mandiri, dan perekonomian santri maupun masyarakat sekitar ikut meningkat,” pungkasnya.
(Seda/Irfansyahriza)