BANDUNG,FOKUSJabar.id: Forum Alumni Telkom University (FAST) mendukung Astacita pemerintah dalam sektor pendidikan, terlebih pengembangan SDM dan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam.
Demikian disampaikan Presiden FAST Sri Safitri dalam acara FAST Kampus Ramadan 2025 di Kampus Telkom University (Tel-U), Bandung beberapa waktu lalu.
FAST juga mendukung Astacita sebagai panduan kebijakan pendidikan nasional, terutama kaitannya dengan penguatan SDM dan sinergi antar sektor.
BACA JUGA: Ahli AI Prof. Dr. Suyanto resmi Jadi Rektor Tel-U 2025-2030
Adapun Tel-U, kata Sri, telah 35 tahun menyelenggarakan pendidikan berbasis teknologi informasi komunikasi. Saat ini, Tel-U semakin mengedepankan Kecerdasan Buatan (AI) bagian dari visi Rektor baru Tel-U Prof. Dr. Suyanto.
“Kami alumni, tidak hanya bertanggung jawab terhadap kampus. Lebih dari itu terhadap lingkungan sekitar. Melalui semangat Astacita, kami bertekad menghasilkan generasi unggul dan berprestasi di nasional maupun internasional,” kata Sri.
Momen Peduli Sosial dan Perluas Jejaring
Acara FAST ramadhan 2025 menjadi momen penting untuk menanamkan nilai kepedulian sosial, dan memperluas jejaring profesional bagi alumni, mahasiswa dan civitas akademika.
Pembina FAST, Budi Setiyawan Wijaya menyebut empat aspek yang harus diperhatikan alumni, yaitu reputasi, koneksi, inspirasi dan kontribusi.
“Reputasi suatu institusi sangat dipengaruhi kualitas alumninya. Maka, menjaga integritas dan memperluas jejaring sangat penting untuk memberikan dampak positif bagi mahasiswa,” kata Budi.
Dia pun menekankan pentingnya sinergi antara alumni, industri dan civitas akademika guna mendukung keberlanjutan Tel-U. Budi menyoroti pentingnya endowment fund (pendanaan berkelanjutan) untuk memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
Sementara itu, Rektor Tel-U Prof. Dr. Suyanto mengatakan, langkah strategis yang telah diambil untuk memperkuat fondasi keuangan universitas, salah satunya melalui peresmian Wall of Fame.
Program pendanaan berkelanjutan ini mencakup tuition fee, non-tuition fee, dan endowment fund, yang akan menjamin akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat.
.”Keberlanjutan pendidikan di Tel-U akan sangat bergantung pada penguatan sinergi antara berbagai pihak, termasuk alumni dan industri,” kata Prof Suyanto.
Sejak 10 Maret 2025, acara bertajuk ‘Sinergitas Alumni dalam Mendukung Astacita di Lingkup Pendidikan Tinggi’ telah meliputi berbagai kegiatan bermanfaat.
Kegiatan tersebut, seperti Festival Takjil, Islamic Performance, Talk Show Entrepreneurship, Talk Show Mental Health, hingga puncak acara yang melibatkan 200 anak yatim piatu.
Sebagai wujud kontribusi nyata, FAST menyalurkan 1000 paket bantuan untuk anak yatim dhuafa senilai Rp200 juta. Kemudian endowment fund sebesar Rp100 juta, bantuan untuk Masjid Syamsul Ulum senilai Rp100 juta, dan belanja bersama 200 anak yatim senilai Rp50 juta.
Selain itu, turut diberikan bantuan pendidikan bagi anak alumni yang telah meninggal sebesar Rp100 juta.
CEO AdMedika Dian Prambini memberikan pandangannya tentang pentingnya keterampilan praktis bagi mahasiswa. Menurut dia, selain kecerdasan akademik, mahasiswa juga harus menguasai keterampilan komunikasi, kolaborasi dan kepemimpinan.
“Semua itu penting agar dapat bersaing di dunia kerja global,” kata Dian.
(LIN)