spot_img
Senin 10 Maret 2025
spot_img

Garut Tetapkan Tanggap Darurat Hidrometeorologi

GARUT,FOKUSJabar.id: Sekda Garut Jawa Barat (Jabar), Nurdin Yana memimpin Rapat Koordinasi Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di BPBD, Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (10/3/2025).

Nurdin Yana menyampaikan, Pemda akan menyiapkan diri untuk tanggap terhadap darurat bencana yang terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Garut.

BACA JUGA:

Bupati Garut Gelar Apel Gabungan di ‘Pengkolan’

Upaya yang dilakukan Pemkab Garut berupa pemulihan fasilitas umum di 3 Kecamatan.

“Eecovery ini sifatnya tidak permanen. Sehingga pendekatan tadi skemanya hanya 3 titik (Bungbulang, Pakenjeng dan Cilawu) dengan menerapkan skema tanggap darurat yang ditetapkan selama 14 hari,” kata Nurdin Yana.

Ia menyatakan, pola penanganan yang dilakukan secara non permanen. Penanganan ini dilaksanakan sebagai respon cepat terhadap masyarakat yang akan menggunakan fasilitas umum.

“Mudah-mudahan anggaran kita cukup dari hasil efisiensi ini. Insya Allah kita masuk ke ranah itu,” tuturnya.

Kalak BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar mengatakan, rakor ini dilaksanakan guna membahas terkait kesiapan siaga bencana hidrometeorologi basah.

“Alhamdulillah rapat kali ke-3, di mana hidrometeorologi basah mulai dari 17 Oktober 2024 s/d 31 Mei 2025,” ungkapnya.

BACA JUGA:

TPT Pabrik di Garut Roboh Usai Diresmikan Dedi Mulyadi

Ia menambahkan, dalam beberapa minggu ke belakang terjadi beberapa bencana. Sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat serta menimbulkan dampak kerusakan,

pihaknya akan segera memperbaiki dan menaikkan status menjadi tanggap darurat apabila diperlukan.

Berikut adalah titik bencana yang telah dihimpun BPBD:

  1. Jalan Kabupaten (Pamulihan, Gunung Jampang)
  2. Jembatan putus (Suka Mulya, Pakenjeng)
  3. Jembatan Munjul Garut

Menurut Aah, tanggap siaga darurat bencana ini akan dimulai tanggal 11 s/d 25 Maret 2025 selama 14 hari mendatang.

Berdasarkan informasi, jumlah laporan kejadian bencana yang selama rentang waktu 17 Oktober hingga 28 Februari 2025 sebanyak 244 kejadian.

Adapun Jenis Bencana yang paling banyak terjadi yaitu Tanah Longsor (136 kejadian), Angin Kencang 90 kejadian dan Banjir 18 Kejadian.

Jumlah rumah masyarakat yang terdampak bencana sejak 17 Oktober 2024 – 28 Februari 2025 adalah sebanyak 483 unit. Meliputi 440 rumah rusak ringan, 14 rumah rusak sedang dan 29 rumah rusak berat.

Adapun jumlah masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Garut sebanyak 1.292 jiwa. Dari 497 Kartu Keluarga, 2 di antaranya meninggal dunia, 3 orang luka-luka dan satu orang hilang.

BACA JUGA:

Bupati Garut Tegas Soal PKL

Fasilitas umum yang terdampak bencana diantaranya 19 sekolah rusak, 5 jembatan rusak, 47 TPT atau jaling rusak, 2 Masjid rusak, 30 jalan rusak, 45,58 hektar sawah mengalami puso.

Aah berharap, pihaknya dapat mewujudkan apa yang diharapkan oleh masyarakat. Sehingga mampu menyelesaikan dan memberikan solusi yang tepat ketika terjadi bencana.

(Bambang Fouristian)

spot_img

Berita Terbaru

spot_img
spot_img