spot_img
Minggu 9 Maret 2025
spot_img

Menanti Manisnya Ramadan, Pengrajin Kolang Kaling Ciamis Hadapi Krisis Bahan Baku

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Di tengah bulan suci Ramadan, pengrajin kolang kaling dari Kelurahan Linggasari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Ade Suryaman menghadapi tantangan dalam mempertahankan tradisi yang telah ia tekuni selama puluhan tahun. Keterbatasan bahan baku, yaitu pohon aren, menjadi kendala utama dalam usahanya.

Ade, yang telah puluhan tahun mengolah buah aren menjadi kolang kaling, merasakan betul perubahan kondisi lingkungan. 

“Dulu, pohon aren sebagai bahan baku kolang kaling sangat mudah ditemukan di sekitar tempat tinggal saya. Sekarang, kondisinya sangat berbeda,” kata dia Minggu (9/3/2025).

BACA JUGA: Harga Ayam Broiler Anjlok di Kandang, Warga Ciamis Berburu Daging Murah

Saat ini, Ade hanya memiliki empat pohon aren yang tersisa, jauh berbeda dari puluhan tahun lalu ketika ia dapat dengan mudah memetik buah aren di lingkungannya. Akibatnya, produksi kolang kalingnya pun menurun drastis. 

“Dulu, dengan banyaknya pohon aren, saya bisa menghasilkan sekitar 50 kilogram kolang kaling dalam sekali pengolahan. Sekarang, hanya sekitar 25 kilogram, dan stoknya pun hanya cukup untuk 15 hari ke depan,” ujarnya.

Keterbatasan pohon aren ini disebabkan oleh banyaknya penebangan pohon dan sulitnya perkembangbiakan pohon aren. 

“Setahu saya, bibit pohon aren hanya tumbuh secara alami, sehingga sangat langka,” tutur Ade.

BACA JUGA: Polres Ciamis Sita 151 Botol Arak Bali dari Tangan RP

Kolang kaling sendiri dibuat dari buah aren yang direbus untuk menghilangkan getahnya, kemudian dicongkel isinya. Proses ini menghasilkan camilan kenyal dan legit yang banyak dicari saat Ramadan. 

“Permintaan pasar cukup tinggi, sehingga untuk mencukupi permintaan, saya terpaksa mencari bahan baku ke daerah lain,” kata Ade.

Kisah Ade Suryaman ini menjadi potret tantangan yang dihadapi para pengrajin tradisional dalam menjaga keberlanjutan usaha mereka di tengah perubahan lingkungan. Di sisi lain, hal ini juga menjadi pengingat akan pentingnya pelestarian pohon aren sebagai bagian dari kekayaan alam dan budaya Indonesia.

(Husen/Anthika Asmara)

spot_img

Berita Terbaru

spot_img
spot_img