spot_img
Jumat 7 Maret 2025
spot_img

Pemkot Bandung Tambah Tenaga Psikolog untuk Tangani Kesehatan Mental Siswa

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berkomitmen meningkatkan perlindungan siswa dengan menambah jumlah tenaga psikolog untuk kesehatan mental siswa dan pekerja pencegahan kekerasan serta di sekolah. Pengambilan langkah ini sebagai bentuk keseriusan dalam menangani kesehatan mental serta mencegah perundungan di lingkungan sekolah.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengungkapkan bahwa saat ini hanya ada dua tenaga psikolog yang menangani kesehatan mental siswa. Ke depan, jumlahnya akan meningkat hingga empat kali lipat menjadi delapan orang.

“Kami akan menambah tenaga psikolog dan pekerja pencegahan kekerasan di sekolah. Ini penting agar kita bisa melakukan deteksi dini terhadap masalah non-fisik seperti kesehatan mental dan perundungan,” ujar Farhan, Jumat (7/3/2025).

Baca Juga: Pemkot Bandung Kaji Larangan Siswa SD-SMP Membawa HP dan Orangtua Menunggu di Sekolah

Menanggapi Meningkatnya Masalah Kesehatan Mental

Pengambuilan langkah ini sebagai respons terhadap meningkatnya permasalahan kesehatan mental di kalangan pelajar. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, 20 persen anak sekolah mengalami gangguan mental seperti stres dan depresi. Selain itu, 25 persen mengalami obesitas, dan 40 persen remaja putri mengalami anemia saat mulai menstruasi.

Sebagai solusi, Pemkot Bandung juga akan menerapkan program Training of Trainers (ToT) bagi guru Bimbingan dan Konseling (BK). Melalui program ini, para psikolog akan membekali guru BK dengan keterampilan untuk mendeteksi dini permasalahan mental siswa. Sehingga dapat melakukan upaya tindakan pencegahan lebih cepat dan efektif.

Dukungan untuk Tenaga Pendidik

Selain meningkatkan layanan kesehatan mental, Farhan menegaskan komitmen Pemkot Bandung dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik.

“Mendidik itu tidak mudah, tapi tugas kita adalah mencerdaskan bangsa. Oleh karena itu, kami akan terus memberikan dukungan kepada tenaga pendidik agar bisa menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan aman bagi siswa,” pungkasnya.

Dengan langkah ini, Pemkot Bandung berharap dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik, aman, dan ramah bagi perkembangan anak-anak di Kota Bandung.

(Yusuf Mugni/Irfansyahriza)

spot_img

Berita Terbaru

spot_img
spot_img