spot_img
Selasa 11 Februari 2025
spot_img

Tanggapan Kepala Kemenag Pangandaran Soal Kritikan dari Tokoh Agama Padaherang

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pangandaran, Yayan Herdiana, menanggapi kabar ketidakhadirannya dalam acara besar di Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadussalikin. Acara tersebut turut dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Yayan menjelaskan bahwa sebenarnya ia telah mengagendakan kehadirannya dalam acara tersebut. Namun, ia mendapat panggilan mendadak dari atasannya di Kantor Wilayah (Kanwil) untuk melaksanakan koordinasi yang sifatnya sangat penting.

Baca Juga: Wisatawan Hilang di Pantai Madasari Ditemukan Mengambang di Pantai Batukaras Pangandaran

“Makanya ketika itu saya langsung pulang dan mendisposisikan kegiatan tersebut kepada Kasi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam yang membawahi pesantren serta guru-guru di sekolah umum,” ujar Yayan di kantor Kemenag, Jumat (7/2/2025).

Menurutnya, perintah dari Kanwil bersifat mendesak karena ada hal penting yang perlu disampaikan kepada para kepala Kemenag se-Jawa Barat. Oleh karena itu, ia mewakilkan kehadiran di Ponpes Riyadussalikin kepada bawahannya.

Namun, Yayan mengakui bahwa dirinya tidak sempat mengonfirmasi pembatalan kehadirannya kepada pihak Ponpes Riyadussalikin.

“Memang saya tidak konfirmasi dulu kepada sohibul hajat. Tapi kalau ini dianggap kelemahan, saya terima sebagai bahan kritik. Secara kedinasan, kami sudah mendisposisikan perwakilan untuk menghadiri acara tersebut, dan itu tidak mengurangi kehadiran kami karena bersifat situasional,” katanya.

Kritik Akan Menjadi Motivasi Lebih Baik

Ia menambahkan, kritik dan saran yang diberikan akan menjadi motivasi baginya untuk lebih baik ke depannya.

“Terkait kritik, saran, dan masukan, saya terima sebagai bumbu. Mudah-mudahan masakannya bisa lezat ke depannya,” ucapnya.

Menanggapi isu bahwa dirinya bukan warga asli Pangandaran, Yayan membenarkan bahwa ia berasal dari Ciamis dan ditugaskan oleh Kanwil. Ia telah lebih dari satu tahun bertugas di Pangandaran.

“Namun, sebenarnya atensi kami dalam melaksanakan kegiatan keagamaan di mana pun tetap sama. Kepala Kemenag di berbagai daerah juga tidak selalu berasal dari daerah setempat karena Kementerian Agama bersifat vertikal. Jadi, atasan kami langsung berada di kementerian pusat,” pungkasnya.

Sebelumnya, FOKUSJabar mengabarkan bahwa tokoh agama di Padaherang, Cecep Nurhidayat, mengusulkan agar Kepala Kemenag Kabupaten Pangandaran diganti dengan warga asli Pangandaran.

Menurut Cecep, kepala Kemenag saat ini bukan berasal dari Pangandaran, melainkan dari luar kabupaten. Ia juga menyoroti ketidakhadiran kepala Kemenag dalam salah satu acara besar di pesantren.

“Kami sangat menginginkan kepala Kemenag yang berasal dari daerah sendiri (Pangandaran),” ujarnya.

(Sajidin/Irfansyahriza)

spot_img

Berita Terbaru

spot_img