CIAMIS,FOKUSJabar.id: Konon, masyarakat yang masih mempercayai hal mistik di lingkungan Makam Eyang Jayaraksa di Puncak Joho, Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis Jawa Barat (Jabar) pernah melihat penampakan seekor Harimau (Maung Belang) berkeliaran.
Menurut cerita turun temurun dari orang tua terdahulu, Harimau tersebut merupakan penjaga area makam Eyang Jayariksa.
BACA JUGA:
Jalan Menuju Makam Leluhur Tidak Layak, Warga Minta Pemdes Selacai Ciamis Bangun Jalan
Katanya, Harimau iru peliharaan dan sebagai pendamping kemanapun Eyang Jayaraksa pergi saat berdakwah menyebarkan Agama Islam di wilayah Desa Cibeureum.
Kemunculan Harimau tersebut pernah mendatangi orang yang tidak mempercayai hal gaib saat sedang istirahat di bangunan kantor Mini Ranc tempat peternakan Sapi lokal asli Ciamis.
Saat itu, pekerja pembangunan kantor mini Ran sudah diberitahu oleh warga jangan menggoreng ikan asin selepas magrib (Sareupna/Sunda). Namun pekerja itu tidak menanggapinya.
“Pada pagi harinya, pekerja itu minggat dari tempat bekerjanya,” kata tokoh masyarakat setempat, Endang Kartiwa.
Setelah ditelusuri, Dia melihat seekor Harimau sedang berada di luar pintu dapur saat orang tersebut menggoreng ikan asin.
“Rupanya orang itu telah melihat sosok Harimau saat sedang menggoreng ikan asin,” ucap Endang.
Endang melanjutkan, cerita harimau di lingkungan makam Eyang Jayaraksa pernah juga muncul saat satu keluarga sedang berkemah karena membakar ikan.
BACA JUGA:
Letusan Senjata dari Makam Mbah Dalem Sutakerti, Pertanda Kejadian Besar di Baregbeg Ciamis
“Saat mengetahui kedatangan Harimau, orang yang berkemah itu tidak panik. Mereka dengan niat dan hati bersih memberikan ikan bakar ke harimau,” jelasnya.
Endang menjelaskan, pada pagi harinya keluarga yang berkemah tersebut mengaku telah melihat seekor Harimau. Namun sudah diberi ikan bakar dan meminta izin untuk menginap lagi di lokasi tersebut.
“Bagi siapapun yang berniat jahat di lokasi Makam Eyang Jayaraksa akan menemui sorot dua cahaya besar seperti mata Harimau,” ungkapnya.
(Husen Maharaja/Bambang Fouristian)