Senin 27 Januari 2025

Wamendikdasmen Singgung Kasus Bullying di Sekolah Saat Kunjungan ke Pangandaran

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menyampaikan keprihatinannya terkait maraknya kasus bullying di sekolah. Hal tersebut diungkapkannya dalam sambutan pada acara Isra Mi’raj di Pondok Pesantren Riyadussalikin, Padaherang, Pangandaran, Sabtu malam (25/1/2025).

Fajar menjelaskan, kekerasan di lingkungan sekolah, termasuk perundungan (bullying) dan gangguan kesehatan mental, kerap kali dipicu oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah ketergantungan anak terhadap gadget.

Baca Juga: Long Weekend, Pendapatan Wisata Pangandaran Capai Rp340 Juta per Hari

“Kekerasan di sekolah, bullying, dan penyebab masalah kesehatan mental bisa oleh berbagai hal, salah satunya adalah ketergantungan anak pada handphone,” ujar Fajar.

Namun, ia juga menyoroti faktor lain yang turut mempengaruhi, seperti kurangnya interaksi antara anak dan orang tua. Kurangnya pendampingan dari guru juga berperan, terutama karena banyak guru yang terbebani dengan tugas administratif di sekolah.

“Selain gadget, anak-anak kita juga kurang mendapatkan perhatian dari orang tua dan pendampingan dari guru-guru di sekolah. Banyak dari mereka yang terlalu sibuk dengan urusan administrasi,” lanjutnya.

Fajar menegaskan bahwa kebebasan anak-anak dalam menggunakan gadget tanpa pengawasan yang memadai tetap menjadi pemicu utama masalah ini. Karena itu, ia mengapresiasi pesantren-pesantren yang membatasi penggunaan handphone di kalangan santrinya, salah satunya di Pondok Pesantren Riyadussalikin.

“Salah satu nilai positif di pesantren adalah pembatasan akses terhadap handphone, yang membantu anak-anak lebih fokus dalam belajar dan bersosialisasi,” ujarnya.

Bersosialisasi Dengan Orangtua dan Teman Sebaya

Dalam kesempatan tersebut, Fajar juga mengajak anak-anak untuk lebih aktif bersosialisasi dengan orangtua dan teman-teman sebayanya. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Kementerian Agama meluncurkan program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang bertujuan membentuk karakter anak-anak Indonesia yang sehat, berkarakter, dan siap bersaing di dunia global.

Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat meliputi:

  1. Bangun pagi
  2. Taat beribadah
  3. Berolahraga secara teratur
  4. Makan sehat dan bergizi
  5. Gemar belajar
  6. Bermasyarakat
  7. Tidur tepat waktu

Program ini diterapkan di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA, dan diharapkan dapat mendukung perkembangan anak-anak Indonesia menjadi generasi yang lebih baik.

(Sajidin/Irfansyahriza)

Berita Terbaru