CIAMIS,FOKUSJabar.id: Suasana khusyuk menyelimuti Kelenteng Hok Tek Bio Ciamis beberapa hari jelang perayaan Imlek 2576 Kongzili. Umat Konghucu dan keturunan Tionghoa di Ciamis melaksanakan tradisi tahunan yang penuh makna, yaitu memandikan patung-patung dewa yang bersemayam di kelenteng tersebut.
Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan penyucian para dewa sebelum tahun baru Imlek. Satu per satu, patung-patung dewa seperti Hok Tek Cheng Sin, Tu Ti Kung, Wu Lu Cai Sen, Hian Thian Siang Tee, Fu Sen, dan Kwan Im Pau Sat diturunkan dari altarnya. Dengan penuh hormat, patung-patung ini kemudian dimandikan menggunakan air yang dicampur bunga dan wewangian.
“Setelah dimandikan dan diganti pakaian baru, para dewa dianggap telah bersih dan siap untuk kembali ke kahyangan untuk melapor kepada Sang Pencipta,” kata Ketua Kelenteng Hok Tek Bio, Hidayat Kuswaya.
BACA JUGA: Museum Tambaksari Ciamis Kebanjiran Pengunjung
Makna Mendalam di Balik Tradisi
Menurut Hidayat, tradisi memandikan patung dewa tidak hanya sekedar ritual belaka, namun mengandung makna yang sangat dalam.
“Selain sebagai bentuk perawatan terhadap patung-patung, tradisi ini juga melambangkan penyucian diri dan harapan akan tahun baru yang lebih baik,” kata dia.
Untuk tahun baru Imlek kali ini, umat Konghucu berharap agar negara tetap aman dan damai, serta masyarakat hidup sejahtera.
“Kami berharap tahun Ular Kayu ini membawa keberkahan bagi kita semua,” kata dia.
(Husen/Anthika Asmara)