Sabtu 25 Januari 2025

Hujan Deras Picu Longsor di Dua Kecamatan di Ciamis

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Ciamis sejak siang hingga dini hari tadi memicu bencana tanah longsor di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Rajadesa dan Kecamatan Tambaksari. Intensitas hujan yang tinggi dan durasi yang lama menjadi penyebab utama longsor yang melanda dua lokasi ini.

Di Kecamatan Rajadesa, tebing setinggi 28 meter dengan panjang 50 meter yang terletak di Dusun Kubang, Desa Andapraja, mengalami longsor. Material longsoran tebing tersebut menutupi aliran Sungai Cikubang yang berada di bawahnya, menyebabkan aliran air tersumbat.

Baca Juga: Bencana Terjang Sejumlah Kecamatan, Pemkab Ciamis Cepat Salurkan Bantuan

Kronologi Longsor di Rajadesa
Plt Camat Kecamatan Rajadesa, Yudi Hendriana, menjelaskan, longsor diduga terjadi pada dini hari saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Karena lokasi tebing cukup jauh dari pemukiman warga, waktu pasti kejadian tidak diketahui.

“Diperkirakan longsor terjadi subuh dini hari. Warga baru mengetahui pagi harinya ketika para pemilik sawah melihat lahan mereka tergenang air,” kata Yudi, Sabtu (25/1/2025).

Para pemilik sawah yang mendapati lahan mereka kebanjiran langsung melaporkan kejadian tersebut ke pemerintah kecamatan. Namun, karena curah hujan masih tinggi dan arus Sungai Cikubang cukup deras, penanganan material longsoran belum dapat dilakukan sepenuhnya.

“Kondisi saat ini masih rawan. Cuaca hujan deras dapat memicu longsor susulan di lokasi yang sama,” tambah Yudi.

Longsor di Kecamatan Tambaksari


Sementara itu, di Kecamatan Tambaksari, longsor terjadi di Dusun Samarang, Desa Mekarsari. Material longsoran berupa tanah dan rumpun bambu menimbun jalan desa, mengganggu akses transportasi di kawasan tersebut.

Kepala BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, menyebut bahwa meskipun jalan yang tertimbun telah dapat dilalui kendaraan, proses evakuasi material bambu masih membutuhkan alat berat untuk membersihkan sepenuhnya.

“Kami telah memastikan jalan bisa dilewati, tetapi untuk membersihkan bambu yang terseret longsor, diperlukan alat berat agar lebih cepat selesai,” ungkap Ani.

Ancaman Longsor Susulan
Dengan curah hujan yang masih tinggi, potensi longsor susulan tetap menjadi perhatian utama, terutama di kawasan yang telah terdampak. Pihak BPBD dan pemerintah kecamatan terus memantau kondisi untuk memastikan keselamatan warga serta mempercepat proses penanganan dampak longsor.

Langkah-langkah tanggap darurat ini diharapkan dapat meminimalkan risiko lebih lanjut dan memastikan wilayah terdampak kembali aman untuk masyarakat.

(Husen Maharaja/Irfansyahriza)

Berita Terbaru