Jumat 24 Januari 2025

SMKN 1 Kalipucang Pangandaran Lestarikan Kearifan Lokal Bermain Gobag Solodor dan Loncat Tali

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Dalam upaya melestarikan kearifan lokal, siswa-siswi SMKN 1 Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, diajak untuk memainkan permainan tradisional seperti Gobag Solodor dan Loncat Tali.

Kepala Sekolah SMKN 1 Kalipucang Tina Nurhayati, melalui Wakasek Humas, Heri Purwanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Jabar Masagi.

Baca Juga: Akibat Hujan Deras, Jalan Nasional Padaherang-Pangandaran Terendam Banjir

“Program ini terfokus kepada pelajar kelas sepuluh dan berlangsung dari pukul 08:00 pagi hingga 11:00 siang setiap hari Jumat,” kata Heri, Jumat (24/1/2025).

Heri menilai bahwa siswa-siswi sangat antusias saat melakukan permainan tradisional tersebut. Dengan demikian, diharapkan aktivitas ini dapat mengurangi ketergantungan siswa terhadap gadget.

“Karena memang sekarang anak-anak lebih banyak bermain gadget. Nah, untuk sedikit mengerem itu, di sekolah diperkenalkan tema kearifan lokal,” katanya.

Fokus Program Jabar Masagi dan P5

Pada program Jabar Masagi, siswa kelas X diminta untuk membuat proyek yang bertujuan mengenali budaya lokal di daerah masing-masing.

“Proyeknya berlangsung selama satu bulan. Nanti, siswa akan dibagi ke dalam kelompok dan harus mencari kebiasaan yang ada di wilayahnya,” jelas Heri.

Sementara itu, program P5 untuk siswa kelas XI dan XII lebih difokuskan pada peningkatan produktivitas.

“Misalnya, membuat surat lamaran atau CV. Untuk siswa kelas XII, mereka juga diberi soft skill tentang cara menghadapi wawancara kerja, karena sekolah kami adalah SMK,” ungkapnya.

Efektivitas Program

Program P5 Jabar Masagi dengan tema kearifan lokal dianggap sangat efektif. Terutama mengingat permainan tradisional saat ini semakin terkikis oleh modernisasi.

Dengan mengadakan program seperti ini, SMKN 1 Kalipucang tidak hanya melestarikan budaya lokal. Tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi siswa untuk mengenal lebih dekat nilai-nilai tradisional di tengah perkembangan teknologi.

(Sajidin/Irfansyahriza)

Berita Terbaru