CIAMIS,FOKUSJabar.id: Dinas Pertanian dan ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis terus berupaya memaksimalkan produksi pertanian dan menerapkan pola sirkulasi bertanam yang sehat dan menyehatkan lingkungan. Faktor penting dalam merealisasikan hal tersebut terletak pada peningkatan kapasitas Sumber Daya Petani.
Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Kabupaten Ciamis Novi Nuryanti mengatakan menurut data Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) jumlah petani Ciamis mencapai 192.512 orang.
Baca Juga: Musim Hujan Picu Longsor di Desa Bangunharja Ciamis
Dari data tersebut lebih dari 70 persen petanin tidak lulus Sekolah Dasar (SD) dengan usia kebanyakan lebih dari 40 tahun. Namun mereka memiliki kemahiran dan ilmu bertani tersendiri ditambah edukasi dari sebanyak 181 penyuluh pertanian yang tersebar di setiap kecamatan.
Ciamis memiliki potensi pertanian yang besar dengan luas lahan tani sebanyak 30.000 hectare. Di antaranya telah menerapkan metode System of Rice Intensification (SRI) yang merupakan metode budidaya padi yang bertujuan meningkatkan produktifitas padi dengan menghemat penggunaan sumber daya.
” Penerapan SRI ini, dari segi ekonomi lebih menguntungkan, juga menjamin kesehatan lingkungan dan kesehatan beras,” kata Novi, Rabu (22/1/2025).
Kondisi Kesehatan Tanah di Jawa Barat
Novi menjelaskan, kondisi tanah yang menjadi lahan pertanian di Jawa Barat saat ini 38 persen dalam kategori sakit berat. Kemudian 50 persen kategori sakit, kondisi tanah dalam kategori sehat untuk Bertani hanya 4 persen. Indikator kondisi tanah mengacu pada kandungan organik dalam tanah itu sendiri.
Dengan demikian, dalam beberapa kesempatan kegiatan di 2024, Sosiailasi maupun pelaksanaan Sekolah Lapangan yang diselenggarakan di 27 Kecamatan lebih memberi pemahaman bahwa tanah bukan objek tapi media yang disuburkan. Untuk menciptakan ekosistem sekitar lahan tanam yang sehat, siklus nutrisi, terlebih untuk penyeimbangan ekosistem.
Novi menuturkan, seiring Waktu petani muda dari generasi milenial terus bermunculan, mulai dari petani kopi, tanaman holtikultura dan tanaman lainnya. Kemudian muncul konumitas-komunitas petani yang sangat membantu dalam pengembangan dan edukasi. Seperti Gabungan Aksi Ciamis Cinta Organik Sejati (Gacor Ciamis) kemudian kehadiran tokoh expert di bidang pertanian organik yakni Alik Sutarya.
Novi menambahkan, dalam upaya memaksimalkan sosialisasi peningkatan Sumber Daya Petani, selama 2024 sosialisasi dilakukan secara masif, termasuk sosialisasi kepada forum Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) hingga kepada Santri di Ciamis.
Penghargaan Penyuluh Teladan
Melalui upaya inovasi kinerja yang baik, pada tahun 2024 salahsatu Penyuluh Kabupaten Ciamis dari Kecamatan Pamarican Jaja Sukamana meraih penghargaan sebagai penyuluh teladan tingkat Nasional. Melalui gagasan inovasi Mutiara Hitam Suburkan Alam (Muharam).
Muharam merupakan penerapan polatanam dengan menggunakan intisari dari Humus atau tanah subur. Terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
(Irfansyahriza)