Kamis 16 Januari 2025

Harga Telur di Peternak Ciamis Alami Penurunan Setelah Lonjakan Natal dan Tahun Baru

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Harga telur ayam ras yang diproduksi peternak di Kabupaten Ciamis mengalami penurunan setelah sebelumnya sempat melonjak pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Hal ini diungkapkan oleh Rizki Fauzi, salah satu peternak ayam petelur asal Desa Muktisari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada Kamis (16/1/2025).

Rizki mengungkapkan, pada periode perayaan Nataru, harga telur sempat menyentuh angka Rp 28.000 per kilogram. Namun, kini harga telur di tingkat peternak kembali turun menjadi sekitar Rp 23.000 per kilogram.

Baca Juga: Rumuskan Pembangunan, Pemkab Ciamis Susun Ranwal RKPD 2026

“Meskipun harga telur sempat tinggi saat Nataru, kami sebagai peternak tidak merasakan keuntungan yang signifikan. Ini karena harga pakan, terutama jagung, juga ikut naik,” kata Rizki.

Menurut Rizki, sekitar 40% kebutuhan telur di Ciamis berasal dari desa tersebut yang terkenal dengan julukan “Kampung Endog.” Meski harga telur sempat meningkat, kondisi harga pakan dan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini turut memengaruhi produksi telur.

“Cuaca yang ekstrem menyebabkan produksi telur turun sekitar 5-10%. Meski begitu, penurunan produksi ini tidak berdampak pada pasokan telur di pasar-pasar utama seperti Ciamis, Banjar, Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, dan sebagian Bandung,” jelas Rizki.

Rizki juga menyampaikan bahwa meskipun ada penurunan produksi, permintaan pasar belakangan ini cenderung berkurang. Hal ini membuat pasokan telur di wilayah tersebut masih aman.

Desa Muktisari, Kecamatan Cipaku, memang terkenal sebagai sentra penghasil telur, yang menghasilkan sekitar 15 ton telur ayam setiap harinya. Dari total populasi 300 ribu ekor ayam yang tersebar di sejumlah peternak, Kampung Endog ini menyuplai kebutuhan telur bagi banyak wilayah, dan sebagian besar peternak di sana tergabung dalam Koperasi P2APC.

“Kampung Endog ini telah terkenal luas karena kontribusinya dalam pasokan telur, dengan produksi harian yang sangat besar,” tutup Rizki.

(Husen Maharaja/Irfansyahriza)

Berita Terbaru

spot_img