Rabu 15 Januari 2025

Kerajinan Kulit Sukaregang Garut Ditetapkan sebagai WBTB Jabar 2025

GARUT,FOKUSJabar.id: Kerajinan kulit Sukaregang Garut ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Barat (Jabar) tahun 2025.

Sebelumnya, makanan Endog Lewo lebih dulu ditetapkan sebagai WBTB Jabar 2025.

BACA JUGA:

Endog Lewo Garut Ditetapkan Sebagai WBTB Jabar

Penetapan tersebut diumumkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar bersama Tim WBTB Jawa Barat, Kamis (9/1/2025) lalu.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut, Luna Aviantrini mengaku bangga. Dia mengatakan, kerajinan kulit Sukaregang adalah bagian penting dari identitas budaya Garut.

Pasalnya, kerajinan kulit Sukaregang memiliki peran strategis dalam ekonomi kreatif daerah.

“Kerajinan kulit Sukaregang tidak hanya menjadi ikon kebanggaan Garut. Tetapi juga menunjukkan kualitas dan kreativitas masyarakat kami,” katanya.

“Proses panjang yang telah dilalui para pengrajin dari generasi ke generasi membuktikan bahwa produk ini layak diakui secara nasional maupun internasional,” Luna menambahkan.

Menurut Dia, kerajinan kulit Sukaregang telah berkembang sejak zaman kolonial Belanda pada awal abad ke-20. Awalnya, produk kulit dari Sukaregang digunakan untuk membuat pelana sepeda dan jok delman.

Setelah kemerdekaan Indonesia, industri ini dikelola oleh tokoh-tokoh lokal seperti Muhtar dan Usman. Selanjutnya oleh Ayub dan Ujang Solihin.

BACA JUGA:

DPRD Garut Umumkan Bupati dan Wakil Bupati Garut Terpilih

“Keunikan Sukaregang tidak hanya pada sejarahnya. Tetapi juga pada teknik penyamakan kulit yang diwariskan secara turun-temurun,” terangnya.

endog lewo garut fokusjabar.id
Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Garut, Luna Avriantini

“Bahan bakunya berasal dari hewan lokal seperti domba, sapi dan kerbau. Ini mencerminkan kearifan lokal Garut,” ungkapnya.

Luna menambahkan, produk kulit Sukaregang melalui proses penyamakan dan produksi yang detail. Mulai dari perendaman kulit mentah, penghilangan bulu, pewarnaan hingga proses finishing untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi.

Produk-produk unggulan seperti jaket kulit, tas, sepatu hingga aksesori lainnya telah menarik minat pasar internasional. Di antaranya, Malaysia, Korea, Hong Kong dan Jepang.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut menekankan pentingnya pelestarian budaya melalui inovasi.

“Kami terus mendorong para pengrajin untuk berinovasi sesuai kebutuhan pasar modern, tanpa menghilangkan ciri khas tradisionalnya,” kata Luna.

“Dukungan pemerintah melalui penetapan sebagai WBTB menjadi motivasi tambahan untuk mempertahankan keberlanjutan industri ini,” imbuhnya.

BACA JUGA:

Korwil Pendidikan Sukawening Garut Tinjau Dapur MBG

Luna berharap, kerajinan kulit Sukaregang dapat terus menjadi kebanggaan Garut dan Jawa Barat. Sekaligus berkontribusi pada ekonomi daerah melalui pengembangan pasar yang lebih luas.

“Kami siap mengupayakan agar kerajinan kulit Sukaregang diakui sebagai WBTB Nasional. Bahkan warisan budaya dunia,” pungkas Luna.

(Bambang Fouristian)

Berita Terbaru

spot_img