CIAMIS,FOKUSJabar.id: Memasuki musim penghujan, fenomena ular masuk ke pemukiman warga kembali terjadi di Desa Bangunharja, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis. Letak geografis desa yang berbatasan dengan tiga sungai dan dikelilingi hutan alam sekunder serta area persawahan menjadi salah satu faktor utama fenomena ini.
Ketua Karang Taruna Desa Bangunharja, Isep Iman Hidayatulloh, menyampaikan bahwa fenomena ini terjadi hampir setiap pergantian musim.
“Ini sudah biasa bagi masyarakat kami, karena memang posisi desa dekat dengan habitat ular,” ujarnya.
Alasan Ular Masuk Pemukiman
Pada musim hujan, ular cenderung mencari tempat yang hangat dengan ketersediaan makanan yang melimpah. Seperti katak dan cicak yang banyak ditemukan di area pemukiman.
Tindakan Pencegahan dan Tim Peduli Lingkungan (TPL)
Untuk mengantisipasi potensi bahaya, Desa Bangunharja telah membentuk Tim Peduli Lingkungan (TPL), yang secara khusus terlatih dalam penanganan ular. Tim ini dipimpin oleh Suryadi, atau yang akrab disapa Kang Zeban.
Kang Zeban adalah ahli penanganan ular yang telah mengikuti pelatihan khusus melalui Yayasan Syiok. Ia juga memiliki lisensi dalam teknik penanganan ular atau terkenal dengan sebutan Herping.
“Ular adalah bagian dari ekosistem yang harus terjaga. Kami berupaya melindungi warga dari ancaman ular, namun tetap memperhatikan kelestarian habitat mereka,” ujar Kang Zeban.
Ia menekankan pentingnya keseimbangan ekosistem dan mengajak masyarakat untuk tetap waspada namun tidak merusak habitat ular.
Fenomena ular masuk pemukiman memang sering terjadi di Desa Bangunharja, namun dengan edukasi yang tepat dan adanya tim yang kompeten, masyarakat dapat tetap aman sekaligus menjaga keseimbangan alam.
(Eko Anadryanto/Irfansyahriza)
