BANJAR,FOKUSJabar.id: Bau menyengat yang berasal dari tempat pengelolaan sampah Kawasan Minimasi Sampah Mandiri (Kamisama) dikeluhkan warga Lingkungan Parungsari, RT 01 RW 01 Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar.
Tumpukan sampah yang menggunung di tempat pengelolaan sampah Kamisama yang mengeluarkan bau tak sedap dan menyengat membuat warga resah. Kemudian lagi aktivitas tersebut juga berdampak pada sumur warga yang selama ini untuk kebutuhan sumber air bersih.
Akibat dampak itu, warga pun meminta pihak pengelola dan Pemerintah Kota Banjar untuk segera mencarikan solusi atas tumpukan sampah yang menimbulkan bau tak sedap sangat mengganggu kenyamanan warga sekitar.
BACA JUGA: Munculnya Berbagai Masalah, Komisi I DPRD Kota Banjar Akan Panggil Sekretariat DPRD Kota Banjar
Sukardi salah satu warga yang kebetulan rumah beserta warungnya tak jauh dari lokasi pengolahan sampah mengatakan, bau menyengat yang sangat mengganggu berasal dari tumpukan sampah. Dan kondisi itu sudah terjadi sejak dua minggu yang lalu.
Ternyata bau tak sedap dari tumpukan sampah tersebut tidak hanya kepada Sukardi, bau yang sangat menyengat tersebut menyebar ke pemukiman warga.
“Baunya menyengat sekali sampah ini. Sudah sekitar dua minggu ini. Kalau sebelumnya mah nggak sampai menumpuk, bahkan baunya pun tidak separah ini, ” kata Sukardi Selasa (14/01/2025).
Sukardi sendiri tidak mengetahui penyebab menumpuknya sampah di tempat pengelolaan sampah tersebut. Karena memang sebelumnya, tidak pernah terjadi penumpukan sampah separah ini.
“Tidak tahu apa penyebabnya sehingga menumpuk seperti ini,” kata dia.
Ujang seorang security perumahan yang kebetulan pos jaga berada persis tepat tempat pengolahan sampah juga membenarkan bau tersebut sangat mengganggu.
Ia menduga, petugas sampah dari TPA Cibeureum tidak mengangkut ke lokasi tumpukan sampah yang ada di loksasi tersebut.
“Kalau biasanya sih diangkut jadi menumpuk di depan pintu masuk,” ujarnya.
Tumpakan Sampah Akibat Armada
Kepala Pengawas di pengelolaan sampah Kamisama Karangpanimbal Delta Nofal, membenarkan adanya tumpukan sampah yang terjadi di depan tempat pengelolaan sampah tersebut.
BACA JUGA: Soal Pekerja Outsourcing di DPRD Kota Banjar: Cerminan Buruk Dunia Ketenagakerjaan di Kota Banjar
“Bau tidak sedap tersebut karena sampah yang masuk dari warga ke tempat pengelolaan bercampur yang mana seharusnya sampah tersebut dari awal sudah dipisah antara yang organik dan anorganik, sehingga akan memudahkan ketika dilakukan pemilahan oleh pemilah sampah,” ujarnya
Penumpukan terjadi sejak sepuluh hari lalu karena sampah tersebut tidak diangkut oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup. Pihak Dinas LH mengaku ada kendala soal armada untuk pengangkut dan bak penampungan.
“Kami sudah koordinasi ke dinas, menurut mereka ada kendala terkait armada pengangkut kontainer. Sehingga sepuluh hari ini sampah belum bisa ditarik. Kalau sebelumnya kita lancar lancar saja,” kata dia.
(Agus/Anthika Asmara)