BANDUNG,FOKUSJabar.id: Penjabat (PJ) Wali Kota Bandung, A. Koswara, menginstruksikan seluruh lurah di Kota Bandung untuk berperan aktif dalam menyukseskan program nasional Makanan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, program tersebut dapat mendorong peningkatan kesejahteraan warga secara menyeluruh.
“Tahun 2025 banyak program nasional yang harus didukung, salah satunya Makan Bergizi Gratis. Para lurah di wilayah harus mengambil peran, terutama untuk menimbulkan dampak ekonomi yang nyata,” ujar Koswara dalam acara Pembinaan Lurah Kota Bandung di Hotel D’Botanica, Selasa (14/1/2025).
Baca Juga: Bandung Lebih Santai, Wisatawan Jabar Beralih ke Ciayumajakuning
Dampak Ekonomi dari Program MBG
Koswara menegaskan bahwa tujuan utama program MBG adalah pemberian asupan gizi yang lebih baik kepada siswa. Namun, program ini juga memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat wilayah dengan memberdayakan sumber daya lokal.
“Program ini harus mampu memberikan dampak ekonomi di wilayah. Dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada dapat memanfaatkan supply chain lokal, seperti beras, sayuran, dan bahan pangan lainnya,” jelasnya.
Koswara juga menyoroti peran program Buruan Sae yang dapat mendukung keberhasilan MBG dengan memasok bahan pangan segar seperti sayuran langsung dari komunitas lokal.
Penekanan pada Regulasi dan Inovasi
Dalam kesempatan tersebut, Koswara menekankan pentingnya pemahaman regulasi bagi para lurah dalam mengimplementasikan setiap program yang dijalankan di wilayahnya.
“Peran utama lurah adalah menerapkan seluruh regulasi yang berlaku. Implementasi program harus sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” tegasnya.
Ia pun mendorong para lurah untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
“Kreativitas dan inovasi sangat penting, namun tetap harus dilakukan dalam koridor hukum yang berlaku. Semua ini demi mencapai tujuan regulasi dengan baik,” tambahnya.
Koswara berharap dengan penerapan yang tepat, program MBG tidak hanya akan meningkatkan kesehatan masyarakat tetapi juga memperkuat perekonomian lokal melalui pemberdayaan komunitas.
(Yusuf Mugni/Irfansyahriza)