Rabu 8 Januari 2025

Ironis, Kisah Zaki Penderita Hirschsprung Disease di Pangandaran yang Kerap Dibully

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Zaki, seorang bocah asal Pangandaran yang menderita penyakit Hirschsprung Disease, harus menjalani hari-harinya dengan penuh tantangan. Kondisi perutnya yang membesar akibat penyakit tersebut sering menjadi sasaran ejekan teman-teman sebayanya di sekolah. Tidak hanya celaan verbal, Zaki juga mengalami kekerasan fisik yang menyakitkan.

Reni, ibu Zaki, tak kuasa menahan kesedihan saat menceritakan perjuangan anaknya. Menurutnya, Zaki sering kali menangis sepulang sekolah karena di-bully oleh teman-temannya.

“Setiap pulang dari sekolah SD dan Diniyah, Zaki pasti menangis. Dia sering diejek dengan sebutan seperti ‘Zaki hamil’ atau ‘Zaki penyakitan’,” ungkap Reni, saat ditemui di kediamannya di RT 07/03 Dusun Balater, Desa Sindangwangi, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Rabu (8/1/2025).

Bullying yang diterima Zaki tidak hanya berupa ejekan verbal. Bocah tersebut juga pernah mengalami kekerasan fisik yang meninggalkan luka memar di dadanya.

“Dulu pernah dipukul dan dianiaya oleh teman-temannya,” kata Reni dengan nada pilu.

Sebagai seorang ibu, hati Reni hancur setiap kali melihat putranya diperlakukan demikian. Ia mengaku sering menangis dalam diam.

“Saya nelangsa, rasanya ingin marah, tapi saya tidak tahu harus bagaimana. Anak-anak yang membully-nya juga masih kecil,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Pasrah dan Berdo’a

Rasa sakit hati Reni semakin menjadi ketika Zaki bertanya tentang kondisi fisiknya yang berbeda dari teman-temannya.

“Mamah, kenapa dede perutnya kaya gini, beda sama orang lain? Dede ingin main sama teman-teman, tapi tidak ada yang mau nemenin.” keluh Zaki dengan polos.

Ucapan polos itu menghancurkan hati Reni. Meski begitu, ia hanya bisa pasrah menerima takdir yang telah digariskan.

“Saya ingin Zaki sembuh, tapi saya juga hanya bisa pasrah. Ini bukan sesuatu yang saya inginkan untuknya,” ungkapnya.

Zaki, yang kini berusia 10 tahun mengidap Hirschsprung Disease, sebuah kelainan yang memengaruhi usus besar. Sehingga menyebabkan pembesaran pada perutnya. Untuk mengatasi kondisinya, Zaki harus menjalani operasi. Namun, keterbatasan biaya menjadi kendala utama.

Reni mengungkapkan, keluarga mereka sedang menghadapi kesulitan ekonomi. Sang suami sudah beberapa bulan tidak bekerja, sementara ia harus mengurus tiga anak. Anak sulung mereka duduk di bangku SMK, sedangkan anak bungsunya masih berusia tiga tahun.

Dalam keheningan dan perjuangan, Reni terus berdoa agar Zaki segera mendapatkan bantuan dan kesembuhan. Ia berharap masyarakat dan pihak terkait dapat membantu meringankan beban keluarga kecilnya, agar Zaki bisa menjalani hidup seperti anak-anak seusianya tanpa rasa minder dan penderitaan.

(Sajidin/Irfansyahriza)

Berita Terbaru

spot_img