BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kelangkaan dan tingginya harga Minyakita atau minyak kemasan di Kota Bandung disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya adalah kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) dunia.
Hal ini diungkapkan oleh Plt Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurdin, yang menjelaskan bahwa harga Minyakita di Pasar Kosambi Bandung saat ini telah menyentuh angka Rp17.500 per liter, sementara Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyakita per liter hanya Rp15.700.
Baca Juga: Cegah PMK, 500 Sapi di Kota Bandung Divaksin
“Memang, jika dilihat lebih dalam, di minggu pertama Desember 2024, harga Minyakita di 8 pasar rata-rata berada di angka Rp16.700 per liter. Namun, pada minggu keempat Desember, harga naik menjadi Rp17.600 per liter. Biasanya, menjelang hari besar ada permintaan yang lebih tinggi yang berujung pada kenaikan harga,” ujar Ronny pada Selasa (7/1/2025).
Sementara itu, di awal Januari 2025, harga Minyakita di pasaran berkisar antara Rp17.000 hingga Rp18.000 per liter. Ronny menambahkan, kenaikan harga Minyakita juga terpengaruh oleh kenaikan harga CPO dunia. CPO merupakan bahan baku utama dalam pembuatan minyak goreng.
“Pertama, kami mendapatkan informasi bahwa harga CPO dunia mengalami kenaikan. Selain itu, permintaan yang cukup tinggi juga turut mempengaruhi harga minyak kemasan ini,” jelasnya.
Langka di Pasaran, Disdagin Koordinasikan dengan Pemerintah Provinsi dan Kementerian Perdagangan
Terkait kelangkaan stok Minyakita, Ronny mengungkapkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kemudian juga berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk mengkaji mata rantai distribusi minyak goreng.
“Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan kementerian terkait Minyakita dan saat ini sedang ada kajian mengenai rantai distribusi. Rantai distribusi yang panjang bisa berpengaruh terhadap harga yang diterima oleh masyarakat. Kami bersama dengan Provinsi Jawa Barat dan kementerian terus melakukan pengawasan terhadap distribusi Minyakita. Serta memantau pelaku usaha yang terlibat,” tutupnya.
Upaya ini diharapkan dapat mengatasi kelangkaan dan stabilisasi harga Minyakita, serta memastikan pasokan minyak goreng yang terjangkau bagi masyarakat.
(Yusuf Mugni/Irfansyahriza)