Selasa 7 Januari 2025

BPD Ungkap Kegiatan 2024 di Desa Cicapar Ciamis yang Belum Direalisasikan

CIAMIS,FOKUJabar.id: Ketua Badan Pengawas Desa (BPD) Cicapar, Endang Kartiwa merinci Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2024 yang belum di realisasikan di desa Cicapar, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis Jawa Barat.

Menurut dia, jumlah keseluruhan yang belum di realisasikan sebanyak 7 kegiatan meliputi jenis kegiatan fisik dan non fisik diantaranya.

Baca Juga: APBDes 2024 Tak Direalisasikan, Warga Desak Kades Cicapar Ciamis Mundur Dari Jabatannya

Pertama, program ketahanan pangan untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) sebesar Rp 80.000.000. Sementara yang terealisasi baru Rp 20.000.000 dan yang belum di realisasikan sebesar Rp 60.000.000.

“Sedangkan, ketahanan pangan budidaya ikan lele sebesar Rp 43.300.000 belum sama sekali direalisasikan,” katanya.

Selanjutnya, BLT tahap pertama selama 3 bulan. BLT tersebut baru di salurkan hanya 1 bulan. Ia menghitung, jumlah semuanya Rp 27.900.000 tetapi baru di salurkan Rp 9.300.000. Artinya yang belum disalurkan sebanyak Rp 18.600.000.

“Jadi, jumlah BLT tahap pertama sebesar Rp 151.100.000 dan terealisasi Rp 29.300.000. Dan yang belum di realisasikan sebesar 121.80.000,” ungkapnya.

Tahap Ke Dua

Selanjutnya, tahap kedua program kesehatan. Program tersebut meliputi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita, ibu hamil, stunting dan insentif kader kesehatan.

Dia menyebutkan, sebesar Rp 12.200.000 PMT balita belum di realisasikan. Tak hanya itu, PMT ibu hamil sebesar Rp 1.800.000 dan PMT stunting balita sebesar Rp 560.000 pun belum di realisasikan .

“Kemudian, intensif kader kesehatan selama 4 bulan Rp 24.500.000, insentif KPM selama 4 bulan Rp 800.000, insentif KB desa Rp 800.000 dan Guru paud sebesar Rp 2.400.000,” imbuhnya.

Selanjutnya BLT tahap kedua, menurut Endang, BLT tersebut selama tiga bulan sebanyak dari jumlah 31 KPM.

“Kalau di hitung, 300.000 perbulan di kali 31, maka hasilnya sebesar Rp 27.900.000 yang belum disalurkan,” kata dia.

Kemudian pembangunan posyandu Tegalsari dua, Endang menjelaskan, pembangunan tersebut memakan biaya sebesar Rp 194.804.000. Akan tetapi baru di realisasikan sekitar 35 persen atau sebesar Rp 68.000.000 yang di realisasikan.

“Kesimpulannya, Jadi kalau disatukan tahap pertama Rp 121.800.000. Tahap Kedua Rp 265.764.000 yang belum di realisasikan,” pungkasnya.

(Sajidin/Irfansyahriza

Berita Terbaru

spot_img