Selasa 7 Januari 2025

Program Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan Ke Sekolah di Pangandaran

PANGANDARAN,FIKUSJabar.id: Program Presiden Prabowo Subianto membagikan makanan bergizi gratis mulai didistribusikan ke berbagai sekolah seperti, PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA sederajat di kabupaten Pangandaran Jawa Barat Senin, (6/1/2025).

Pantauan dari dapur pengolahan di samping Koramil 2502 Cijulang ada sebanyak 3009 kotak makan bergizi gratis yang dibagikan ke sejumlah sekolah-sekolah.

Baca Juga: Bocah Perempuan Thalita Salsabila Diperkenalkan Kembali dengan Keluarganya di Kalipucang, Pangandaran

Salah satunya ke SD Negeri 1 Margacinta. Sebelum dibagikan, Makanan tersebut dikemas di dalam kotak stainless.

Kepala SD Negeri 1 Margacinta, Siti Rohmah mengatakan, adanya makan bergizi gratis yang diberikan pemerintah tentu sangat bermanfaat bagi anak-anak.

“Anak-anak bisa menikmati makanan 4 sehat 5 sempurna dari pemerintah. Jadi, anak-anak sudah dipersiapkan untuk masa depannya,” kata Siti.

Dia berharap pembagian makan bergizi gratis akan terus berlangsung. Artinya, tidak hanya sekali saja.

“Ini kan MoU-nya selama 5 tahun. Ya, semoga terus berlanjut sampai 10 tahun ke depan,” ucapnya.

Seorang siswa bernama Gibran mengaku senang ketika menerima makan bergizi gratis program dari presiden Prabowo Subianto itu.

“Saya senang, dan lauknya enak,” kata dia.

Sementara itu, Dandim 0625/Pangandaran Letkol Inf Indra Mardiyanto Subroto mengatakan, ribuan paket makan bergizi gratis didistribusikan ke setiap sekolah, ia memastikan kehigienisan makanan tersebut.

Maka ia mengajak mulai dari Dinas kesehatan, Kantor Kementerian Agama, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, serta kepala sekolah di Kabupaten Pangandaran berkordinasi dengan baik.

“Untuk kehigenisan sendiri, tentunya kita sudah koordinasi dengan Dinas kesehatan,” kata Letkol Inf Indra.

Menurutnya, di mana, Dinas kesehatan memberikan prosedur tertentu agar menjamin kehigenisan makanan yang diolah di dapur agar layak dikonsumsi oleh anak-anak.

“Sehingga, bisa mengantisipasi dampak negatif yang mungkin bisa di terjadi. Contoh, kelayakan air yang digunakan,” ujarnya.

(Sajidin/Irfansyahriza)

Berita Terbaru

spot_img