CIAMIS,FOKUSJabar.id: Menurut cerita gaib di gerbang masuk ke lokasi Petilasan Eyang Jangraga (Eyang Raden Sutawijaya) di Keramat Jangraga Dusun Ciawitali Desa Selacai Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis Jawa Barat (Jabar) dijaga makhluk tinggi besar bernama Eyang Rangga Wulung.
Sosok Eyang Rangga Wulung setia menjaga di pintu masuk Petilasan Eyang Jangraga untuk memberikan keamanan bagi para pengunjung.
BACA JUGA:
Makam Eyang Cakra Ariadinata Sering Diziarahi Petani
Juru kunci Patilasan Jangraga, Engkus Kusdiana mengatakan, konon sosok Eyang Rangga Wulung merupakan abdi setia Eyang Jangraga Sepuh (Eyang Raden Sutawijaya).
Dia dengan setia menjaga di mana dan kapan pun Eyang Jangraga berada.
“Menurut penglihatan gaib, sosok Eyang Rangga Wulung berdiri dengan gagah menjaga gerbang masuk ke lokasi Petilasan Eyang Jangraga,” katanya, Minggu (5/1/2025).
Menurut Engkus, bagi mereka yang terkena pengaruh sihir/guna-guna akan sembuh setelah tawasulan di komplek petilasan Eyang Jangraga.
“Insya Allah orang yang dikejar santet akan musnah bila sudah memasuki komplek petilasan Jangraga,” jelasnya.
BACA JUGA:
Makam Eyang Rani di Ciamis Bikin Pencuri Linglung
Engkus mengatakan, pada malam-malam tertentu komplek petilasan Eyang Jangraga banyak dikunjungi peziarah.
Mereka berdoa bersama memohon kepada Allah SWT agar semua hajatnya terkabulkan.
“Banyak peziarah yang datang ke sini untuk berdoa bersama pada malam-malam tertentu,” ungkapnya.
Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, Makam Eyang Rani yang berlokasi di Dusun Sukaharja Desa Petirhilir Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Pada malam-malam tertentu banyak peziarah yang bertawasulan di lokasi makam tersebut.
Kedatangan para peziarah ke lokasi makam Eyang Rani untuk berdoa kepada Alloh SWT. Agar semua hajatnya terqobul karena semasa hidupnya Eyang Rani merupakan orang soleh dan masyarakat.
Menurut tokoh masyarakat Dusun Sukaharja Hendra Sukarman, sering ada peziarah mengunjungi okasi makam Eyang Rani. Dari berbagai kota yang ada di Indonesia terutama keturunan dari Eyang Rani itu.
“Selain dari keturunan Eyang Rani yang berziarah kesini juga banyak dari masyarakat lain nya,” katanya.
(Husen Maharaja/Bambang Fouristian)