BANDUNG,FOKUSJabar.id: Penataan dan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Bandung selama tahun 2024 dinilai belum optimal. Dinas Koperasi dan UMKM (Diskop UKM) Kota Bandung berkomitmen untuk memperbaiki situasi tersebut dengan langkah-langkah strategis pada awal tahun 2025.
Kepala Bidang Usaha Non Formal Diskop UKM Kota Bandung, Evy Oktaviyanti, mengakui, penerapan Peraturan Daerah (Perda) No. 4 Tahun 2011, yang mengatur zona merah dan jadwal operasional PKL, masih menghadapi berbagai kendala.
Baca Juga: Usai Diperiksa Saber Pungli, Pelaku Getok Tarif Parkir Bandung Zoo Dipulangkan
“Kami masih menunggu pengesahan Keputusan Wali Kota (Kepwal) yang akan mengalihkan tanggung jawab penanganan PKL dari satuan tugas khusus (Satgasus) ke tim koordinasi penataan dan pemberdayaan PKL sesuai dengan regulasi terbaru,” ujar Evy, Selasa (31/12/2024).
Fokus Penataan di Beberapa Kawasan Strategis
Penertiban dan penataan akan menjadi prioritas di sejumlah kawasan strategis, seperti Saparua, Tegalega, Monumen Perjuangan (Monju), Dipatiukur, dan Pusdai. Wilayah-wilayah tersebut menjadi titik utama dalam penegakan Perda No. 4 Tahun 2011.
“Harapan kami dengan kebijakan baru dan dukungan wali kota yang lebih bersemangat, Kota Bandung bisa menjadi lebih tertata,” tambah Evy.
Evaluasi dan Tantangan Penataan PKL di Kota Bandung Tahun 2024
Evy menjelaskan, salah satu tantangan terbesar di tahun 2024 adalah pemutakhiran data PKL. Data yang tercatat dalam aplikasi Sistem Informasi PKL (SIPKL) belum sepenuhnya sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Saat ini data yang tercatat sekitar 19 ribu PKL, tetapi yang ter-input di aplikasi baru sekitar 14 ribu. Hal ini penyebabnya keterbatasan SDM di tingkat kecamatan dan kelurahan, serta dampak dinamika politik selama pemilihan kepala daerah,” jelasnya.
Komitmen Penataan di 2025
Diskop UKM berencana memulai langkah penataan dan penertiban PKL dengan lebih agresif pada awal tahun 2025. Fokus utama adalah menciptakan kota Bandung yang lebih tertib dan nyaman, baik bagi warga lokal maupun wisatawan.
“Mudah-mudahan pada tahun 2025, kami bisa bergerak lebih efektif demi Bandung yang lebih baik. Kami ingin memberikan kenyamanan, tidak hanya bagi warga kota Bandung, tetapi juga bagi wisatawan dan tamu negara yang berkunjung,” tutup Evy.
(Yusuf Mugni/Irfansyahriza)