BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali menorehkan prestasi membanggakan. Melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Jabar meraih penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam kategori realisasi Pendapatan Daerah Tertinggi dan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Tertinggi.
Prestasi gemilang ini tak lepas dari kontribusi besar masyarakat Jawa Barat. Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh pegawai Samsat dan instansi terkait.
“Ini bukti nyata bahwa masyarakat sangat mendukung program pembangunan di Jawa Barat,” ujar Dedi.
BACA JUGA: Bapenda Jabar Siapkan Transformasi Pajak, Mempermudah Layanan untuk Badan Usaha
Sektor pajak kendaraan, seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB), masih menjadi penyumbang utama Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Barat. Pada tahun 2024 saja, kontribusi pajak kendaraan mencapai Rp19 triliun dari total APBD sebesar Rp35 triliun.
Melihat potensi yang masih besar, Bapenda Jabar kini fokus pada kendaraan yang belum atau menunggak pajak. Diperkirakan ada sekitar 6 juta kendaraan dengan status Kendaraan Tidak Melakukan Daftar Ulang (KTMDU) atau Kendaraan Belum Melakukan Daftar Ulang (KBMDU). Jika potensi ini dapat digali, PAD Jawa Barat bisa bertambah sekitar Rp4 triliun.
BACA JUGA: Bapenda Jabar Raih Juara Umum Humas Awards, Inovasi Media Sosial Jadi Kunci
Untuk mencapai target tersebut, Bapenda Jabar terus melakukan berbagai inovasi, seperti pengembangan Samsat digital, sosialisasi rutin, serta memberikan kemudahan layanan bagi wajib pajak. Selain itu, penegakan aturan dan kerja sama dengan instansi terkait juga dilakukan untuk memaksimalkan penerimaan pajak.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan pelayanan dan memberikan kemudahan bagi masyarakat. Harapannya, PAD Jawa Barat dapat terus meningkat dan mendukung pembangunan di berbagai sektor,” pungkas Dedi.