BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia melalui Unit Kerja Politeknik Pariwisata (Poltekpar) NHI Bandung melakukan monitoring destinasi wisata selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kali ini, monitoring dilakukan di sepanjang Jalan Dago, Jalan Braga,dan Jalan Alun-Alun Bandung, yang menjadi pusat keramaian wisatawan saat libur Nataru.
Direktur Poltekpar NHI Bandung Anwar Masatip menyampaikan, monitoring ini dilakukan untuk memastikan kualitas layanan destinasi wisata di Kota Bandung.
“Kami berharap destinasi wisata di kota Bandung memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal, serta menciptakan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi pengunjung,” kata Anwar Kamis (26/12/2024).
Anwar menyebut, Kemenpar bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan terus mendukung para UMKM dengan menyediakan ruang usaha strategis untuk menarik para wisatawan.
“Aktivitas wisatawan yang tinggi memberikan peluang besar bagi para UMKM untuk memperluas jangkauan pasar mereka, Kolaborasi ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi lokal tetapi juga memperkaya pengalaman wisata di Bandung,”ungkapnya.
Perjalanan monitoring dimulai dari Gerbang Tol Pasteur untuk memantau arus kendaraan menuju pusat kota. Lalu lintas tampak padat akibat lonjakan kendaraan wisatawan selama libur panjang Nataru, terutama di titik-titik strategis seperti Jalan Dago dan Jalan Braga.
Meski demikian, pengaturan lalu lintas yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan dinas terkait mampu menjaga kelancaran arus kendaraan, khususnya di titik titik persimpangan strategis.
Baca Juga: Program Braga Beken Ditiadakan Selama Libur Nataru 2025
Dihubungi di tempat terpisah, Plt. Kepala Dishub Kota Bandung, Asep Kuswara, menyampaikan bahwa ada 16 titik rawan macet di Kota Bandung, termasuk di Jalan Braga.
“Kita juga sudah menempatkan personel di 16 titik rawan kemacetan termasuk jalan Braga. Mulai 22 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025,” kata Asep.
Pengelolaan parkir menjadi perhatian khusus di kawasan Jalan Braga dengan penambahan kantong parkir dan pengawasan parkir liar untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas.
Lonjakan wisatawan berdampak positif pada pelaku UMKM di kawasan wisata. Berdasarkan data pengelola, kunjungan ke Jalan Braga meningkat 35% selama libur Nataru, dengan tambahan lebih dari 5.000 orang per hari.
“Omzet kami naik rata-rata 40 persen dibanding hari biasa. Ini kesempatan besar untuk memperkenalkan produk lokal kepada lebih banyak wisatawan,” kata Rudi, seorang pelaku UMKM kuliner di Jalan Braga.
(Yusuf Mugni)