CIAMIS,FOKUSJabar.id: Kasus tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Ciamis masih menjadi perhatian serius. Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis mencatat adanya peningkatan jumlah kasus TBC pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
Meski demikian, kabar baiknya adalah penyakit ini masih dapat disembuhkan asalkan penderita disiplin dalam menjalani pengobatan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Edis Herdis, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menangani kasus TBC, mulai dari pencarian kasus secara intensif, pengobatan, hingga pemantauan kesembuhan pasien.
BACA JUGA: Lapas Kelas IIB Ciamis Raih Prestasi Gemilang di Tasikmalaya Treasury Awards 2024
“Kami berupaya menemukan sebanyak mungkin kasus TBC agar dapat segera dilakukan pengobatan,” ujar Edis.
Edis menekankan bahwa disiplin dalam meminum obat merupakan faktor kunci keberhasilan pengobatan TBC. Meskipun semua pasien diberikan pengobatan yang sama, waktu penyembuhan bisa berbeda-beda tergantung pada tingkat kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan dan menerapkan PHBS.
“Meskipun telah diberikan pengobatan, waktu penyembuhan setiap pasien bisa berbeda-beda. Disiplin minum obat dan menjaga kebersihan sangat penting untuk mempercepat proses penyembuhan,” jelasnya.
Untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, Edis juga mengingatkan beberapa gejala umum TBC yang perlu diwaspadai, seperti batuk berdahak lebih dari tiga minggu, batuk darah, nyeri dada, sesak napas, mudah lelah, demam, dan keringat malam.
“Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat,” kata dia.
BACA JUGA: Masyarakat Berprestasi Diberi Penghargaan Oleh Pemkab Ciamis
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, hingga minggu kedua bulan Desember 2024, tercatat sebanyak 3.125 kasus TBC. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 3.142 kasus. Meski demikian, tingkat kesembuhan pasien juga mengalami peningkatan, yakni sebanyak 2.415 orang pada tahun 2024, dibandingkan dengan 2.749 orang pada tahun 2023.
Selain pengobatan, upaya pencegahan juga sangat penting untuk memutus rantai penularan TBC. Masyarakat diimbau untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, mencuci tangan secara teratur, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
(Husen/Anthika Asmara)
