GARUT,FOKUSJabar.id: Pemdes Sukaluyu Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut Jawa Barat (Jabar) gelar pelatihan penangulangan penyakit Tuberkulosis (TBC), Kamis (5/12/2024).
Anggaran pelatihan penanggulangan penyakit TBC yang digelar di Aula Desa Sukaluyu tersebut Rp20 juta dari alokasi Dana Desa (DD) Tahun Anggaran (TA) 2024.
BACA JUGA:
430 Warga Sukaluyu Garut Terima Bibit Jagung
Kepala Desa Sukaluyu, Asep Kurniawan mengatakan, pelatihan tersebut untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya, pencegahan dan pengobatan penyakit TBC.
“Saya anggarkan Rp20 juta dari DD TA 2024,” ungkap Asep.
Pelatihan tersebut menghadirkan unsur RT/RW dan Karang Taruna dengan narasumber dari PKM Maripari.
“Saya hadirkan narasumber dari PKM Maripari untuk memberikan ilmunya kepada RT/RW dan Karang Taruna,” kata Asep.
Narasumber pelatihan pencegahan penyakit TBC, Nyinyi Turyani menjelaskan, Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR TB) harus minum obat 6 bulan tanpa henti.
Menurutnya, MDR TB dapat terjadi karena beberapa hal. Di antaranya, tidak menyelesaikan pengobatan, dosis obat yang diberikan tidak tepat, kualitas obat dan salah cara dalam meminum obat.
“MDR TB dapat ditangani dengan obat antituberkulosis lini kedua. Seperti antibiotik golongan fluoroquinolone dan Obat Anti Tuberkulosis OAT lini kedua jenis suntikan,” katanya.
Pengobatan MDR TB membutuhkan waktu 18-24 bulan. Keberhasilannya tergantung pada seberapa cepat kasusnya teridentifikasi dan ketersediaan pengobatan yang efektif.
“MDR TB dapat ditularkan kepada orang lain. Sehingga si-pasien harus berhati-hati untuk tidak menularkannya kepada masyarakat sekitar,” pesan Turyani.
BACA JUGA:
Tani Merdeka Indonesia Jabar Sambut Positif Program Biomassa
Dia menyebut, untuk meminimalisir penyakit TBC harus menggalakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Camat Sukawening, Jeje Jenal Abidin mengapresiasi pelatihan penanggulangan penyakit TBC.
“Kegiatan ini sangat positif. Di mana bisa mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Yakni, kesehatan, pendidikan dan ekonomi,” ucap Camat Sukawening.
Jeje menyebut, penyakit TBC sudah ada sejak lama. Tingkat kematian pasien cukup tinggi. Terlebih di negara-negara berkembang.
“Jika ada masyarakat yang terjangkit penyakit TBC jangan ditutup-tutupi. Dengan begitu bisa mendapatkan pengobatan intensif dari pihak terkait,” katanya.
BACA JUGA:
Tips Menjaga Kesehatan di Musim Hujan agar Tetap Fit dan Produktif
Jeje berpesan, masyarakat harus berperilaku hidup sehat. Karena pencegahan dini dari semua penyakit dimulai dari kebersihan lingkungan.
“Penyakit bisa diantipasi dengan pola hidup sehat,” pungkas Camat Sukawening.
(Andian/Bambang Fouristian)