Senin 9 Desember 2024

Dugaan Intimidasi dan Politik Uang di Pangandaran, Aparat Harus Ditindak Tegas

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Direktur Eksekutif Sarasa Institute, Tedi Yusnanda N, mengungkapkan keprihatinannya terkait dugaan intimidasi terhadap warga yang menangkap basah dugaan praktik politik uang dalam proses Pilkada Pangandaran 2024. 

Praktik intimidasi yang diduga dilakukan oleh salah satu pendukung pasangan calon (paslon) terhadap relawan dari pihak lawan dinilai mencoreng nilai demokrasi.

“Hal-hal seperti ini seharusnya tidak terjadi dalam pesta demokrasi. Kalah atau menang adalah hal biasa. Namun, ketika ada laporan dugaan politik uang, seharusnya hal tersebut ditangani melalui jalur hukum, bukan dengan cara intimidasi atau ancaman,” ujar Tedi dalam wawancara via telepon, Sabtu (30/11/2024).

BACA JUGA: Warga Pangandaran Dapat Intimidasi Setelah Tangkap Tangan Dugaan Praktik Money Politic

Tedi menekankan pentingnya peran aparat penegak hukum (APH), khususnya pihak kepolisian, untuk segera bertindak sigap menangani kasus ini. Menurutnya, ketegasan hukum diperlukan agar situasi tidak berkembang menjadi konflik sosial yang lebih besar.

“Saya mendesak Kapolres Pangandaran untuk serius menangani kasus ini. Jangan biarkan intimidasi berlarut-larut tanpa tindakan tegas. Korban harus mendapatkan perlindungan hukum, sementara pelaku ancaman harus diproses sesuai aturan yang berlaku,” kata dia.

Ketegasan hukum, lanjut Tedi, tidak hanya memberikan rasa aman kepada masyarakat tetapi juga mencegah potensi perpecahan di antara kelompok pendukung pasangan calon.

“Jika aparat hukum responsif, masyarakat tidak akan merasa perlu menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri. Inilah yang harus kita hindari demi menjaga kondusifitas daerah,” ujarnya.

Selain itu, Tedi juga mengingatkan perlunya langkah antisipatif dari aparat keamanan untuk mencegah konflik horizontal di tengah suasana politik yang memanas.

“Perbedaan pilihan itu hal yang wajar dalam demokrasi. Namun, harus ada kedewasaan dalam menerima perbedaan tersebut. Kita semua bertanggung jawab menjaga agar Pilkada berjalan damai tanpa ancaman atau intimidasi,” katanya.

Tedi Yusnanda mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menjaga semangat demokrasi dan memastikan Pilkada tetap berjalan damai.

BACA JUGA: Citra-Ino Unggul Sementara dari Hasil Real Count Pilkada Pangandaran

“Mari kita jaga Pilkada ini tetap damai dan penuh kedewasaan. Segala persoalan yang muncul harus diselesaikan melalui jalur hukum, bukan dengan cara-cara yang mencederai nilai-nilai demokrasi,” pungkasnya.

Sebelumnya, tokoh masyarakat Kecamatan Parigi, Maman, melaporkan dugaan politik uang yang terjadi di wilayahnya pada Rabu malam (26/11/2024), sehari sebelum pencoblosan. Dua warga setempat dikabarkan menangkap basah dua wanita yang membagikan amplop berisi uang Rp50 ribu kepada masyarakat.

(Sajidin/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img