Sabtu 11 Januari 2025

Atasi Stunting, Lembaga PAUD di Garut Dibekali Program TOSS

GARUT,FOKUSJabar.id: Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Jawa Barat (Jabar) gelar Pengelolaan dan Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Percepatan Penurunan Stunting.

Acara tersebut berlangsung di Ballroom Kassiti Fave Hotel, Jalan Raya Cimanuk, Tarogong Kidul, Jumat (29/11/2024).

BACA JUGA:

Karangan Bunga Ucapan Selamat Banjiri Kediaman Paslon 02

Tujuannya, untuk meningkatkan peran lembaga PAUD dalam mendukung percepatan penurunan stunting di Kabupaten Garut.

Kepala Bidang PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Entib Satibi mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh lembaga PAUD dari seluruh desa yang menjadi lokus stunting.

Menurut Dia, salah satu metode yang diperkenalkan adalah TOSS (Temukan, Obati, Sayangi, balita Stunting).

“Dengan metode ini, maka seluruh keilmuan lembaga ini akan diberi kemampuan atau peningkatan kapasitas terkait cara penurunan stunting,” kata Entib.

Pihaknya berharap, kegiatan ini dapat memberikan dampak signifikan dalam menekan angka stunting di Garut.

Kepala Seksi PAUD Disdik Garut, Awat Setiawati menambahkan, giat ini melibatkan berbagai pihak. Termasuk Bunda PAUD Desa, Pokja Bunda PAUD Kabupaten, Himpaudi dan IGTKI.

Mereka bersama-sama menyatukan pemahaman terkait upaya percepatan penurunan stunting

BACA JUGA:

PKM Bagendit Garut Juara 2 Lomba Senam HKN ke-60

Pihaknya, menggagas untuk memberikan bantuan berupa timbangan, alat ukur dan blender kepada 46 lembaga PAUD di desa lokus stunting.

Tujuan bantuan tersebut agar lembaga PAUD dapat melakukan pengukuran tumbuh kembang anak secara berkala serta mengenalkan makanan sehat kepada anak.

Ia menjelaskan, blender digunakan untuk mendukung program cooking class. Sehingga anak-anak dapat belajar membuat makanan dan minuman sehat.

“Kita tahu adanya cooking class, kelas memasak. Hal itu yang menyenangkan bagi anak PAUD,” ucapnya.

Dengan begitu, anak dapat terhindar dari makanan dan minuman pengawet.

“Anak akan merasa senang apabila meracik sendiri. Dan dia akan senang untuk meminumnya. Itu yang kita harapkan di dunia PAUD,” ungkapnya.

Dia berharap, para peserta dapat menyampaikan edukasinya kepada guru-guru atau orangtua murid. Sehingga ilmu yang didapatkan dapat bermanfaat dalam hal pencegahan dan penanggulangan stunting.

Kepala Bidang Perlindungan Anak DPPKBPPPA Kabupaten Garut, Budi Kusmawan mengapresiasi atas inisiatif Disdik Garut.

Ia menjelaskan, penurunan stunting membutuhkan intervensi spesifik dan sensitif. Termasuk peran lembaga PAUD.

Ia berpesan kepada seluruh peserta. Khususnya para Bunda PAUD untuk dapat memberikan kontribusi.

BACA JUGA:

Komisi 4 DPRD Sukabumi Belajar Strategi Pariwisata Garut

Baik berupa pemikiran maupun inovasi yang bisa dilakukan dalam rangka percepatan penurunan stunting di tingkat desa serta dapat memberi dukungan kepada lembaga PAUD agar upaya percepatan penurunan stunting dapat lebih masif dilaksanakan.

Budi berharap, desa-desa yang menjadi lokus stunting dapat memaksimalkan intervensi yang telah dilakukan. Termasuk melalui pendanaan desa.

Pihaknya optimistis, langkah ini dapat memberikan dampak signifikan dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Garut.

“Mudah-mudahan intervensi-intervensi yang sudah dilakukan bisa berdampak signifikan terkait dengan percepatan penurunan stunting,” pungkasnya.

(Bambang Fouristian)

Berita Terbaru

spot_img