Rabu 11 Desember 2024

Bahas Produksi nOPV2, Kemenkes dan Gates Foundation Kunjungi Bio Farma

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Bahas kesiapan Bio Farma memproduksi vaksin nOPV2 (Novel Oral Polio Vaccine), Kementrian Kesehatan RI bersama delegasi Gates Foudation berkunjung ke Bandung, Senin (25/11/2024).Kunjungan itu sekaligus memperkuat strategi kolaborasi dua institusi dalam menghadapi tantangan kesehatan global di masa depan.

Kunjungan Menkes Budi Gunadi Sadikin dan President of Global Developpment Gates Foundation, Christopher Elias disambut langsung Dirut Bio Farma Shadiq Akasya.

Menkes mengatakan, Indonesia berkomitmen menjadi pusat kesehatan global. Pihaknya pun terus mendukung Bio Farma agar berperan aktif dalam mendukung kesehatan di dalam negeri maupun global. “Bio Farma saat ini sudah diakui sebagai salah satu produsen vaksin terkemuka dan telah menjalin kemitraan erat dengan Gates Foundation,” kata Budi.

nOPV2
Dirut Bio Farma berbincang dengan delegasi dari Gates Foundation saat Kunjungan Bersama Menkes RI ke Bandung (ist)

BACA JUGA: Ke Bio Farma, Watannas Diskusikan Bahan Baku Obat

Menurut dia, kolaborasi yang dilakukan adalah langkah penting untuk mendorong Indonesia menjadi Strategic Health Hub yang akan dipusatkan di Bali. “Kami berharap kerja sama ini dapat terus terjalin dengan baik untuk menghadapi tantangan penyakit di masa depan,” kata dia.

Peran Besar Bio Farma

Bio Farma, yang telah berperan besar dalam pemberantasan polio dengan memproduksi vaksin nOPV2, menerima pujian dari berbagai pihak atas komitmennya.

Kolaborasi dengan Gates Foundation telah membuahkan hasil nyata, dengan Indonesia kini menjadi salah satu produsen vaksin terbesar di dunia. Selain itu, Bio Farma telah mendukung pengenalan berbagai vaksin penting seperti vaksin rotavirus dan HPV, serta berperan dalam pengembangan vaksin COVID-19 dan Hexasiil.

“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan pemerintah dan mitra global seperti Gates Foundation. Kami akan terus melaksanakan mandat pemerintah untuk berkontribusi terhadap kesehatan,” kata Dirut Bio Farma Shadiq Akasya.

Pengembangan vaksin nOPV2 ini adalah hasil kolaborasi yang solid antara Bio Farma dan Gates Foundation.

Christopher Elias mengapresisi kerja Bio Farma dan pemerintah Indonesia. Menurut dia, Bio Farma memiliki sejarah panjang dalam pemberantasan penyakit, mulai dari cacar api hingga polio.

“Kami bangga dengan kesiapan Bio Farma menghadapi tantangan baru, termasuk mendistribusikan vaksin untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza,” kata Christopher.

Dia berharap kerja sama ini bisa terus berkembang dan Bio Farma dapat terus berinovasi untuk masa depan.

Selain pembahasan strategis, delegasi juga melakukan kunjungan langsung ke fasilitas produksi Bio Farma untuk memastikan kesiapan teknis dalam memproduksi vaksin.

Bio Farma telah mengembangkan vaksin polio generasi baru, nOPV2. Produk ini telah diekspor ke lebih dari 40 negara di dunia, termasuk Afrika, Asia, dan Timur Tengah.

Dengan komitmen kuat untuk memenuhi kebutuhan vaksin di dalam negeri, Bio Farma memastikan distribusi vaksin prioritas ke daerah yang membutuhkan. Termasuk daerah terdampak Kejadian Luar Biasa (KLB).

Pada November 2024, Bio Farma berhasil mengamankan kontrak ekspor vaksin senilai Rp1,4 trilyun, yang mencakup vaksin untuk polio, difteri, dan tetanus.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img