FOKUSJabar.id: Mengenal Garam Himalaya. Tahukah Anda bahwa ada lebih dari satu jenis garam yang bisa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari? Selain garam dapur yang umum kita kenal, ada pula garam Himalaya yang populer berkat warna merah muda dan kandungan mineralnya.
Berasal dari tambang garam Khewra di kaki pegunungan Himalaya, Pakistan, menganggap garam ini sebagai salah satu jenis garam paling murni di dunia.
Namun, apa sebenarnya yang membuat garam Himalaya begitu istimewa? Yuk, kita pelajari bersama!
Apa yang Membedakan Garam Himalaya dengan Garam Dapur?
Melansir dari halodoc, salah satu perbedaan mencolok adalah warna dan tekstur. Garam dapur biasanya berwarna putih bersih dan memiliki butiran halus, sedangkan garam Himalaya memiliki warna merah muda dengan butiran yang lebih besar dan tekstur yang lebih kasar, menyerupai kristal.
Tak hanya tampilannya yang unik, kandungan mineral dalam garam Himalaya juga menjadikannya spesial.
Kandungan Mineral dalam Garam Himalaya
Garam Himalaya mengandung 98% natrium klorida, serupa dengan garam meja biasa. Namun, yang membedakannya adalah keberagaman mineral lain seperti:
- Kalsium (Ca): Penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
- Magnesium (Mg): Membantu fungsi otot dan saraf.
- Kalium (K): Mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan tubuh.
- Zat Besi (Fe): Berperan dalam pembentukan hemoglobin.
- Zinc (Zn): Bermanfaat untuk sistem imun dan penyembuhan luka.
- Sulfat: Mendukung pencernaan dan detoksifikasi tubuh.
Kandungan mineral ini memberikan garam Himalaya warna merah muda dan rasa yang khas, berbeda dengan garam dapur biasa.
Manfaat untuk Kesehatan
Baca Juga: Pengobatan Alami untuk Pilek: Tips Ringankan Gejala dengan Bahan Herbal
Beberapa manfaat mengenal garam Himalaya telah menjadi perhatian, meski tetap harus kita konsumsi dengan bijak. Berikut beberapa manfaatnya:
- Menjaga Keseimbangan Tekanan Darah
Kandungan sodium dalam garam Himalaya lebih rendah daripada garam dapur. Dalam satu sendok teh garam dapur, terdapat sekitar 2.300 miligram sodium, sedangkan garam Himalaya mengandung sekitar 2.000 miligram. Hal ini membuatnya disebut dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil. Namun, konsumsi garam berlebih tetap perlu dihindari untuk mencegah risiko hipertensi. - Bersifat Lebih Alami
Berbeda dengan garam dapur yang biasanya mengandung bahan tambahan seperti magnesium karbonat untuk mencegah penggumpalan, garam Himalaya tidak melalui proses penyulingan dengan zat tambahan. Sifat alami ini membuatnya menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin hidup lebih sehat. - Meningkatkan Kualitas Tidur
Kandungan natrium klorida dalam garam Himalaya disebut-sebut dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Diet rendah garam yang berlebihan terkadang dikaitkan dengan gangguan tidur. Dengan mengonsumsi garam Himalaya dalam jumlah yang cukup, kamu bisa mendapatkan tidur yang lebih nyenyak. - Membantu Menghidrasi Tubuh
Garam Himalaya membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh berkat kandungan mineralnya. Dengan demikian, tubuh tetap terhidrasi dan fungsi elektrolit tetap optimal. Namun, tetap perlu diingat bahwa konsumsi yang berlebihan bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. - Memaksimalkan Fungsi Tubuh
Kandungan mineral dalam garam Himalaya seperti zat besi, sulfur, magnesium, dan kalium membantu tubuh menjalankan fungsinya dengan lebih baik. Garam ini berperan dalam menjaga kesehatan otot, jantung, otak, serta mendukung enzim dan hormon bekerja dengan optimal.
Konsumsi Garam dengan Bijak
Meskipun banyak manfaat yang dikaitkan dengan garam Himalaya, penting untuk tetap mengonsumsi sesuai kebutuhan. Kelebihan konsumsi bisa memicu risiko tekanan darah tinggi, gangguan fungsi ginjal, serta kekurangan yodium karena garam ini tidak diperkaya yodium seperti garam dapur biasa. Jadi, penuhi asupan harian dengan takaran yang tepat agar manfaatnya optimal tanpa memicu efek samping.
Dengan memahami kandungan dan manfaat garam Himalaya, kamu bisa lebih bijak dalam memilih garam yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sehat selalu!
(Erwin)
