BANDUNG,FOKUSJabar.id: Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober, dijadikan momen bagi Paguyuban Pasundan menyentuh generasi muda agar lebih peduli terhadap isu-isu sosial di masyarakat. Hal tersebut dilakukan melalui upaya nyata dengan menggelar Kemah Budaya Paguyuban Pasundan di Bumi Perkemahan Kiarapayung, Jatinangor yang dibuka secara langsung oleh Ketua Umum Satuan Komunitas Pramuka Paguyuban Pasundan Prof.Didi Turmudzi, Senin (28/10/2024).
Prof. Didi mengatakan, generasi muda harus lebih peduli terhadap isu sosial di masyarakat. Derasnya arus informasi melalui media sosial, jangan sampai menimbulkan sikap apatis generasi muda apatis terhadap keadaan sosial di masyarakat.
Momen Hari Sumpah Pemuda, kata Prof. Didi, jangan hanya sekadar seremoni untuk memperingati hari bersejarah. Namun merupakan jejak-jejak para pemuda bangsa yang diawali dengan kepedulian sosial ketika era penjajahan yang mengasilkan kemerdekaan untuk bangsa ini.
“Sekarang, peringatan Hari Sumpah Pemuda dan sejarah telah membuktikan jika pemikiran kritis terhadap kepedulian sosial diawali dari generasi muda,” kata Prof. Didi.
Bukan hanya memperingati Hari Sumpah Pemuda, kegiatan Kemah Budaya Paguyuban Pasundan 2024 ini sekaligus menjadi rangkaian milangkala 111 tahun lahirnya Paguyuban Pasundan. Telah berdiri lebih dari 1 abad, eksistensi Paguyuban Pasundan telah mampu melahirkan para pemimpin yang sudah tercatat dalam sejarah berdirinya bangsa Indonesia.
“Berdirinya bangsa itu tergantung dari para pemudanya. Dan Paguyuban Pasundan sejak 111 tahun lalu ikut mewarnai Negara Indonesia ini,” Prof Didi menegaskan.
Sementara Ketua Satuan Komunitas Pramuka Paguyuban Pasundan Prof. M.Budiana mengatakan, acara tahunan komunitas Pramuka ini melibatkan semua lembaga pendidikan di bawah naungan Pendidikan Pasundan. Jumlah peserta pada tahun 2024 mencapai 5200 siswa dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tyanawiyah (Mts) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasyah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Prof. Budiana menuturkan, kegiatan Kemah Budaya Paguyuban Pasundan 2024 merupakan acara silaturahmi yang dibungkus dengan acara kepramukaan. Melalui kegiatan ini, diharapkan hadir interaksi diantara para peserta yang bisa menumbuhkan kepedulian sosial antar sesama.
“Nilai pendidikan itu bukan hanya didapat dalam kelas. Di luar kelas seperti kegiatan Pramuka, ada value sosial yang sangat tinggi,” Prof. Budiana menambahkan.
Dari Pramuka, lanjut dia, generasi muda dilatih untuk mandiri dalam menentukan pilihan sosial. Selain itu, mengajarkan bagaimana setiap manusia dapat memberikan bermanfaat untuk sesama manusia lainnya.
“Orang bisa jauh atau tidak dengan media sosial. Tapi dalam Pramuka, kita mengingatkan mereka jika bermedia sosial itu sebagai sarana untuk saling peduli dan bermanfaat satu sama lain,” kata Prof. Budiana.
(Ageng)