CIANJUR,FOKUSJabar.id: Seorang aktivis Petani Perempuan asal Kabupaten Cianjur Jawa Barat (Jabar), Siswati dijerat pasal 406 KUHP dan 385 pidana terkait perusakan asset dan dugaan penyerobotan lahan yang diklaim masih milik pengelola.
Padahal, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Pemkab Cianjur menyatakan bahwa HGU pengelola sudah habis.
Siswati merupakan sosok pejuang petani wanita yang membela para buruh tani agar mempunyai hak garapan.
BACA JUGA:
Kementan Bersama Tani Merdeka Panen Raya Padi di Karawang
Beberapa pekan lalu, Kejaksaan Negeri Cianjur kembali melakukan eksekusi terhadap Siswati atas dasar Peninjauan Kembali pihak pelapor ke Mahkamah Agung yang dalam amar putusannya dianggap banci atau mengambang. Sehingga Kejari Cianjur kembali menjebloskan Siswati ke sel tahanan.
Terkait hal itu, Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Jawa Barat, Yudi Setia Kurniawan akan melakukan langkah hukum dan juga secara politis terkait kasus tersebut.
Menurut Dia, pihaknya akan melakukan pendampingan dengan Tim Hukum DPW Tani Merdeka Indonesia Jawa Barat. Termasuk melakukan audensi dengan Kejari Cianjur untuk membebaskan Siswati.
“Kami akan melakukan upaya-upaya hukum meskipun putusan MA sudah final. Kami juga akan audensi dengan Kejari, Kejati dan Kejagung untuk membebaskan Mbak Siswati,” kata Yudi.
“Jika audensi mengaami kebuntuan, Kami akan melakukan pengerahan massa karena menyangkut perjuangan petani soal lahan garapan. Kami minta Pak Presiden membersihkan oknum-oknum penegak hukum,” imbuhnya.
BACA JUGA:
120 Wakil Rakyat Dilantik, Ini Harapan Tani Merdeka Jabar
“Kasian Mbak Siswati. Dia seorang ibu yang masih mempunyai anak yang masih kecil. Karenanya, Kami akan mengetuk hati Pak Prabowo sebagai Penasehat Tani Merdeka Indonesia untuk membebaskannya sekaligus membersihkan kepentingan para cukong di kawasan tersebut,” Yudi menambahkan.
Menurut Yudi, sebelumnya Sekjen Tani Merdeka Indonesia berupaya menengok Siswati. Namun gagal menemuinya karena alasan yang tidak Jelas.
(Bambang Fouristian)
, Siswati dijerat pasal 406 KUHP dan 385 pidana terkait){kind=link}