BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya agar pasar tradisional bisa mengurangi sampah. Termasuk mengolahnya agar hanya sampah residu yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Apalagi saat ini pengiriman sampah ke TPA Sarimukti semakin dikurangi seiring dengan semakin kritisnya kondisi di sana.
Baca Juga: Kebakaran Hanguskan 3 Bengkel dan 13 Kontrakan di Sekelimus Kota Bandung
“Salah satu prioritas kita pasar. Ada 37 pasar. Maksimal yang bisa diangkut ke TPA Sarimukti itu 30 persen, itu sampah residu. Jadi sisanya diolah di pasar atau TPS terdekat,”kata Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara di Pasar Sederhana Kota Bandung Jabar Selasa (15/10/2024).
Pihaknya pun mengaku telah berkeliling ke sejumlah pasar tradisional. Hal itu untuk memastikan sampah terpilah dan tertangani dengan baik.
“Kita keliling mulai hari Minggu kemarin itu mencari model untuk penyelesaian sampah di setiap wilayah dan sumber sampahnya. Seluruh pasar di Kota Bandung itu menghasilkan sampah 90 meter kubik per hari. Jadi kalau perlakuannya tidak baik maka itu dapat penyumbang ritasi yang cukup besar ke TPA Sarimukti,”katanya.
Koswara menyebut, di lingkungan kelurahan atau RW sudah cukup kecil pembuangan sampah residu.
“Kita lihat di lingkungan kelurahan atau RW malah residunya kecil, bisa sampai 11 persen tingkat residunya. Jadi sebetulnya persoalan sampah ini penanganannya dari sumber sampah itu, maka sampah ke TPA Sarimukti itu bisa berkurang,”ujarnya.
Koswara mengungkapkan, telah ada sejumlah program yang Pemkot Bandung laksanakan terkait pengelolaan sampah. Jika semua berjalan dengan baik maka permasalahan sampah di Kota Bandung bisa terminimalisirkan.
“Kita sudah banyak program, sudah menghasilkan kinerja yang baik, program utama kita satu, memilah sampah dari sumbernya. Warga, kios hingga pengelola harus memilah sampahnya. Di Kota Bandung ini 383 RW yang Kawasan Bebas Sampah (KBS), artinya tiap sudah berjalan baik,”pungkasnya.
(Yusuf Mugni/Irfansyahriza)