Kamis 12 Desember 2024

Menghidupkan Kembali Warisan Batik Ciamisan yang Terlupakan

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Batik Ciamisan, yang pernah dikenal dan berjaya pada era 1960 hingga 1980-an, kini tengah diupayakan untuk kembali bangkit. Seiring perkembangan zaman, popularitas batik ini meredup, memaksa banyak perajin dan industri batik lokal tutup. Namun, momentum Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2024 lalu menjadi kesempatan penting untuk menghidupkan kembali salah satu warisan budaya Kabupaten Ciamis ini.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis Budi Kurnia mengungkapkan batik Ciamisan dahulu pernah mengalami masa keemasan. Bukti kejayaan ini dapat terlihat dari sisa bangunan pabrik besar dan beberapa koperasi batik yang masih ada.

Baca Juga: P3DW Ciamis Jemput Bola, Sosialisasikan Program Pemutihan Pajak di Pasar Manis

“Namun, pasar batik Ciamisan mulai redup seiring perubahan tren, sehingga banyak perajin gulung tikar,” ujar Budi, Selasa (8/10/2024).

Meski kini batik dengan motif Ciamis tidak lagi dominan, Budi menyebut masih ada beberapa toko yang menjualnya. Sayangnya, kebanyakan produksi batik tersebut tidak lagi di Ciamis, melainkan di daerah lain.

Pada momen peringatan Hari Batik Nasional, Budi mengajak masyarakat, terutama pegawai negeri sipil, untuk memakai batik motif Ciamis sebagai bagian dari upaya membangkitkan kembali kebanggaan terhadap batik lokal.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis secara rutin juga menggelar pameran dan peragaan busana batik Ciamis dalam berbagai acara wisata untuk mempromosikan produk lokal ini.

Pentingnya Revitalisasi Ekonomi Kreatif

Budi menekankan penggunaan batik Ciamis secara luas bisa menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi lokal.

“Jika permintaan meningkat, maka produksi batik pun akan berjalan lagi. Hal ini akan membangkitkan sektor UMKM dan ekonomi kreatif, dari desainer, pembatik, pengepul, hingga penjual dan penjahit. Ekosistem ekonomi tersebut akan hidup kembali,” jelasnya.

Keunikan Batik Ciamisan: Sederhana Namun Elegan

Dari segi motif, batik Ciamis terkenal dengan tema alam yang mencakup flora dan fauna. Meski sekilas terlihat serupa dengan motif batik dari daerah lain, keunikan batik Ciamis terletak pada kesederhanaannya yang tetap terlihat elegan. Beberapa motif batik yang paling terkenal antara lain adalah rereng sintung, parang sontak, dan ciung wanara. Motif terbaru yang kini menjadi ikon Kabupaten Ciamis adalah kembang Cakra, yang terinspirasi dari Prasasti Kawali.

“Motif rereng sintung, misalnya, terinspirasi dari kelapa yang dulu menjadi hasil bumi utama di Ciamis. Sedangkan ciung wanara mengambil ide dari burung, yang memiliki makna penting dalam budaya lokal,” tutur Budi.

Sejarah Panjang Batik Ciamisan

Batik Ciamis memiliki sejarah panjang sejak abad ke-19, setelah berakhirnya Perang Diponegoro. Mengutip dari jurnal Universitas Galuh, tradisi membatik di Ciamis dibawa oleh para pengikut Pangeran Diponegoro yang meninggalkan Yogyakarta dan menetap di daerah tersebut. Ini menjelaskan adanya kemiripan motif batik Ciamis dengan batik dari Yogyakarta.

Momentum kebangkitan batik Ciamis menjadi semakin penting sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal sekaligus upaya untuk menggerakkan kembali roda perekonomian masyarakat melalui sektor ekonomi kreatif. Dengan meningkatnya kesadaran dan penggunaan batik lokal, harapan akan kembalinya kejayaan batik Ciamisan pun semakin besar.

(Irfansyahriza)

Berita Terbaru

spot_img