CIAMIS, FOKUSJabar.id: Produksi hasil panen pare di beberapa daerah saat ini menunjukkan hasil yang cukup baik, dengan hasil panen mencapai puluhan kilogram dalam satu kali panen. Meski produksi melimpah, petani Ciamis justru tidak mendapatkan keuntungan yang mereka harapkan karena harga pare saat ini anjlok.
Nana (51), seorang petani pare asal Dusun Sindanghurip, Desa Sindangmukti, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, memiliki lahan seluas 150 bata yang ia tanami dengan pare. Dalam satu kali panen, ia bisa menghasilkan sekitar 150 kilogram pare selama tiga bulan masa tanam.
Baca Juga: Kandang Ayam di Rajadesa Ciamis Ludes Dilalap Api
“Sekali panen sekarang bisa menghasilkan antara 100 sampai 150 kilogram,” ujar Nana pada Minggu (6/10/2024).
Ia menjelaskan bahwa merawat tanaman pare relatif mudah, sehingga banyak petani di daerahnya memilih menanam pare di lahan sawah masing-masing.
“Tanaman pare bisa bertahan hingga enam bulan jika bibitnya berkualitas,” tambahnya.
Setelah enam bulan, Nana menyarankan agar mengganti bibit pare dengan yang baru untuk menjaga hasil panen tetap melimpah dan berkualitas. Namun, jika kualitas bibit kurang baik, tanaman hanya mampu bertahan selama tiga bulan dan harus segera mengantinya.
“Kalau bibitnya bagus, tanaman bisa bertahan hingga enam bulan. Namun, kalau bibitnya kurang baik, hanya bertahan sekitar tiga bulan,” jelas Nana.
Nana melanjutkan, pada musim panen sebelumnya, harga pare di pasaran Ciamis masih cukup tinggi, yakni berkisar antara Rp 7.500 hingga Rp 8.000 per kilogram. Namun, saat ini harga pare turun drastis menjadi sekitar Rp 5.000 per kilogram.
“Sekarang harga pare hanya dapat Rp 5.000 per kilogram,” ungkapnya.
(Husen Maharaja/Irfansyahriza)