BANDUNG,FOKUSJabar.id: SD Negeri Pamoyanan 2 Kabupaten Sumedang menjadi uji coba program makan siang bergizi, dari pantauan SDN Pamoyanan menjadi contoh yang sudah sesuai standar di lapangan.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, makan siang bergizi untuk siswa sd tersebut sudah baik, dapat dilihat dari menu makanan dan kebersihan tempat masak.
“Saya lihat dari hulunya dimulai kebersihan di tempat masak, kemudian jenis makanan yang dipilih, dan tempat untuk makan sudah sesuai standar dan dipantau terus oleh teman-teman di Kabupaten Sumedang,” ujar Bey, saat meninjau langsung uji coba program makan siang bergizi di SDN Pamoyanan Kabupaten Sumedang, Rabu (2/10/2024).
BACA JUGA: Bapenda Jabar Berikan Pemutihan Pajak Kendaraan Oktober sampai November
Menurutnya, bahan baku dalam uji program makan siang bergizi ini menggunakan bahan baku lokal yang juga berdampak pada perekonomian warga sekitar.
“Petani lokal juga diberdayakan, misalnya beras dari daerah sini (lokal). Jadi diharapkan ekonomi dari daerah sini juga akan lebih tumbuh lagi,” imbuhnya.
Bey juga mengungkap bahwa menu makanan yang diberikan pun sudah sesuai standar dengan menghadirkan kandungan gizi yang seimbang.
“Gizi diperhatikan, serta cara masaknya sudah baik dan tadi ada minuman susu juga sudah sesuai,” ucapnya.
Selain itu, Bey mengatakan bahwa anak-anak di SDN Pamoyanan 2 sangat menyukai menu makanan yang diberikan.
Hal itu berdasarkan pantauan di lapangan saat melihat tempat makan tidak ada makanan yang tersisa.
“Saya lihat makanannya habis semua, jadi dirasa sudah sesuai dengan selera anak-anak,” tandasnya.
Namun Bey tetap mewanti-wanti Pemda Kabupaten Sumedang agar memperhatikan kebersihan, ketepatan waktu pengiriman jika nanti jumlah siswa yang menerima program makan siang bergizi bertambah.
Sementara itu Penjabat Bupati Sumedang Yudia Ramli menuturkan bahwa uji coba program makan siang bergizi sudah memasuki hari ke-20 dan berjalan lancar.
Skema yang dilakukan adalah partisipasi kolaborasi dari berbagai elemen, salah satunya BUMD di Sumedang.
BACA JUGA: PON XXI/2024, Bey Machmudin: Insya Allah Hattrick
“Ini memang skema di Sumedang, untuk uji coba pertama bulan pertama hingga hari ke 20 ini partisipatif, artinya biaya dari iuran BUMD, kemudian masyarakat dan sebagainya,” kata Yudia.
“Untuk bulan kedua, kita akan menggunakan setengah APBD, yang diambil dari dinas pendidikan. Nilainya Rp152 juta per bulan untuk 420 murid di dua SD,” kata dia.
Ada hal yang menarik dari uji coba program makan siang bergizi di Sumedang. Yudia menjelaskan menggunakan bahan baku lokal yang berada di Kecamatan Jatigede.
“Jadi tadi Pak Gubernur melihat mekanisme dan alurnya. Untuk makanan diambil dari bahan baku lokal seperti di Jatigede. Misalnya buah-buahan, di sini banyak melon dan pepaya yang diambil dari kawasan ini,” tutur Yudia.