BANDUNG,FOKUSJabar.id: Mantan anggota DPR RI dari partai Demokrat 2009-2014, Mayjen TNI (purn) Yahya Sacawiria menyebut, Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) terkenal hingga ke mancanegara karena berbagai historis perjalanannya.
Bandung tercatat sebagai kota penuh cerita sejarah, kota pendidikan, kota fashion, kota penuh kuliner dan klub Sepakbola (Persib) yang memiliki jutaan supporter.
BACA JUGA:
Dadang Sudrajat: Anggota DPRD Kampanye Paslon Bupati Harus Ajukan Cuti
Kota Bandung bukan hanya dibanggakan warga setempat, namun juga menjadi kebanggaan warga Jawa Barat karena merupakan ibu kota provinsi yang penuh dengan aktivitas ekonomi.
Sayangnya, kemajuan yang ada saat ini masih kurang diantisipasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Di antaranya, masalah akses jalan dan sampah masih menjadi problem klasik.
Selain itu, kumuhnya kota pinggiran dan banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan.
“Masalah infrastruktur jalan dan Penerangan Jalan Umum (PJU), pelayanan kesehatan serta pendidikan hingga kini masih dikeluhkan masyarakat,” kata Dewan Penasehat Bandung Asikk, Selasa (1/10/2024).
BACA JUGA:
Saan Mustopa jadi Wakil Ketua DPR RI, Anton Heryanto Bilang Begini
Yahya Sacawiria mengatakan, saat ini Kota Bandung harus dipimpin oleh sosok yang lebih memahami kebutuhan dan memberikan solusi untuk mengatasi semua masalah tersebut.
“Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung ke depan harus dilihat bibit, bebet dan bobotnya. Artinya, harus menguasai pemerintahan,” tegas Yahya Sacawiria.
Menurut Dia, banyak mantan Wali Kota yang bisa dijadikan acuan karena keberhasilannya. Yakni, Aa Tarmana, Ateng Wahyudi dan Dada Rosada.
“Persoalan yang harus dipecahkan adalah masalah ekonomi, sosial, kepadatan penduduk, ruang pekerjaan yang harus bersaing dengan penduduk urban,” katanya.
Yahya menyebut, jumlah Puskesmas tidak seimbang dengan jumlah penduduk. Lalu tingkat kriminalitas cukup tinggi dan maraknya peredaran narkoba.
BACA JUGA:
Kaesang Pangarep Minta Pasangan Arfi-Yena Duplikasi Kampung Cibunut
Sebagai orang Bandung, Yahya bertekad ingin membumikan kembali sebagai Kota Kembang dan Paris van Java bukan sebagai kota outlet dan kota macet.
Kareananya, elemen masyarakat harus terlibat menjadi bagian proses ngadandanan Kota Bandung bersama Paslon No1 (Dandan-Arif).
(Bambang Fouriatian)