BANDUNG,FOKUSJabar.id: Hidup kudu lincah, ulah kuuleun. Itulah filosofis Prof. Dr. Dudang Gojali, M.Ag, yang kini menduduki jabatan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN SGD Bandung.
Dalam pandangan Prof Dudang, kudu lincah merupakan simbol yang memiliki makna gesit, dan kreativitas dalam menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa ide maupun karya nyata. Istilah ulah kuuleun bermakna mamapu menggerakkan diri sendiri dan masyarakat terutama di bidang ekonomi, termasuk menyelesaikan permasalahan-permasalahannya.
“Filosofis Sunda kudu lincah, ulah kuuleun memang cukup sederhana namun memiliki makna mendalam. Bahkan, filosofi ini sejalan dengan era teknologi kekinian yang serba cepat, dan membutuhkan manusia yang lincah, dan kreatif,” ungkap Kang Dudang.
BACA JUGA:
Kenalkan Program Unggulan, SD 2 Darul Hikam Rancaekek Gelar Open House
Kang Dudang mengaku seringkali menyuntikkan filosofis tersebut di tengah kehidupan mahasiswa. Tujuannya, lanjut sang Profesor, agar mahasiswa FEBI bisa lincah (kreatif), dan ulah kuuleun (harus bergerak, mobile, dinamis) dalam membaca kemajuan ilmu dan teknologi terutama pada dunia ekonomi dan bisnis.
“Menjadikan filosofi sunda sebagai formula hidup, kami optimis alumni FEBI tidak akan ada yang hidupnya tidak kaya,” tuturnya.
Keoptimisan Prof Dudang mengenai alumninya pada kaya sangatlah logis. Pasalnya, mahasiswa FEBI termasuk alumni sudah paham cara bertahan hidup karena mereka tahu dan punya ilmunya. Selama empat tahun mereka dididik keterampilan berpikir kreatif, termasuk dilatih untuk melahirkan ide-ide baru guna menciptakan solusi dan inovasi.
“Mereka sudah dibekali ilmu ekonomi dan ilmu bisnis sebagai ilmu pokok untuk melakukan kreativitas dalam kehidupan. Indonensia membutuhkan alumni FEBI kreatif dan inovatif,” imbuhnya lagi.
Melahirkan alumni berbobot tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Artinya, membutuhkan proses yang berkesnimbungan dan didukung oleh berbagai sartana dan prasarana yang mumpuni. Untuk itu, Fakultas yang ia nakhodai itu kini tengah berbenah diri untuk menggapai fakultas berprestasi yang rakhmatan lilialamin.
BACA JUGA:
Memanas! Bawaslu Kota Tasikmalaya Mediasi Paslon 1 dan 2
Langkah nyata yang dilakukan, demikian Kang Prof Dudang, meningkatan sumber daya manusia, peningkatan tenaga dosen, fasiltas kuliah, termasuk membangun UIN Mart sebagai labolatorium ekonomi dan bisnis.
“Kami selalu meng-update dan meng-upgrade metode belajar mengajar pada program studi Akuntansi Syariah, Ekonomi Syariah, Manajemen, dan Manajemen Keuangan Syariah (MKS). Insya Allah, FEBI tak akan kuuleun,” tutup Prof Dudang.
(Dono Darsono/LIN)