GARUT,FOKUSJabar.id: OJK Tasikmalaya wilayah Priangan Timur terus bergerak mengedukasi masyarakat terkait inklusi keuangan.
OJK Tasikmalaya juga bersinergi dengan Pemda di wilayah Priangan Timur untuk mendorong pertumbuhan perekonomian Syariah.
BACA JUGA:
Komitmen Berantas Judi Online, OJK Bersama Perbankan Blokir Ribuan Rekening Mencurigakan
Kepala OJK Tasikmalaya, Melati Usman mengatakan, perekonomian syariah khususnya di wilayah Priangan Timur menjadi potensi besar dalam pendorong pertumbuhan perekonomian daerah. Sehingga perlu mendapat dorongan penuh.
“Upaya kami selama ini memang terus melakukan pengawasan lembaga keuangan. Namun OJK juga memiliki peran melakukan pengembangan ekonomi. Baik itu pengembangan ekonomi konvensional maupun ekonomi Syariah,” ungkap Melati di Kabupaten Garut.
Ia menjelaskan, pihaknya siap berpartisipasi dan berkontribusi untuk kemajuan ekonomi syariah di wilayah kerja OJK Tasikmalaya.
“Saat ini, Kami sedang mengembangkan program ekosistem Pondok Pesantren inklusif keuangan syariah di Kabupaten Ciamis,” kata Melati.
Menurut Dia, pengembangan ekonomi syariah sudah sejak lama menjadi pemikiran bersama agr bisa semakin maju dan berkembang demi mendorong perekonomian masyarakat.
“Hingga semester 1 tahun 2024, jumlah penyaluran pembiayaan syariah di wilayah Priangan Timur sudah mencapai Rp3,9 triliun, tumbuh 15,03 persen. Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) diangka Rp 2,7 triliun, tumbuh 18, 07 persen. Total aset perbankan syariah hingga semester 1 tahun 2024, diangka Rp3,7 triliun,” ungkapnya.
BACA JUGA:
Tingkatkan Literasi Keuangan, Mandiri Utama Finance Gencar Edukasi Masyarakat Lewat SLIK OJK
Penyaluran pembiayaan syariah di wilayah Priangan Timur di berbagai sektor ekonomi kebutuhan masyarakat.
“Pembiayaan syariah di wilayah Priangan Timur didominasi disektor pemilikan peralatan rumah tangga. Termasuk pinjaman multiguna sebesar Rp1,6 triliun, sektor pemilikan rumah tinggal Rp396 miyiar, sektor jasa Rp116 milyar, sektor kontruksi Rp84 Milyar, sektor perdagangan Rp42 milyar dan sektor lainnya Rp83 milyar,” terang Melati.
Dia menambahkan, pertumbuhan perekonomian baik bank umum syariah maupun BPRS di wilayah Priangan Timur cukup menggembirakan.
“Hal tersebut dilihat dari nilai aset maupun dari jumlah penyaluran pembiayaan,” pungkasnya.
(Seda/Bambang Fouristian)