BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pertemuan dengan pimpinan wilayah Persatuan Islam (Persis) Jawa Barat dan beberapa organisasi mahasiswa seperti HMI menjadi momen nostalgia bagi Cagub Jabar Dedi Mulyadi (KDM).
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah isu krusial terkait pendidikan, lingkungan, dan tantangan sosial di Jawa Barat dibahas secara mendalam.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah pentingnya pengembangan pendidikan di lingkungan Persis.
“Persis ini memiliki potensi besar dalam membentuk karakter anak-anak, terutama pendidikan akhlak. Namun, jarang sekali Persis mengajukan bantuan kepada pemerintah, sehingga fasilitas pendidikan mereka mulai tertinggal,” kata KDM.
BACA JUGA: Era Industri, KDM Siap Cetak Engineer dan Manager Baru di Jabar
Menurut dia, pendidikan berbasis akhlak di Persis bisa memberikan dampak lebih luas, hanya saja harus lebih terbuka bagi masyarakat umum. Dia mencontohkan di Purwakarta, di mana TK dan SD Ikro menjadi sekolah favorit dengan kualitas pendidikan yang terjaga.
Selain isu pendidikan, Dedi juga menyoroti kenakalan remaja dan geng motor. Meski banyak pesantren dan sekolah Islam di Jabar, kata dia, pertumbuhan geng motor dan aksi kekerasan tidak sedikit.
Jika terpilih nanti, pihaknya akan memberi indeks penghargaan bagi lembaga pendidikan yang berhasil menangani kenakalan remaja dan mengubah mereka menjadi lebih baik.
Tidak hanya itu, di Jabar juga penting untuk meningkatkan jumlah engineer. Terlebih saat ini di Jabar kekurangan tenaga ahli di bidang teknik, seperti ahli listrik, bangunan dan energi.
Dia mengusulkan agar sekolah-sekolah Islam mulai merekrut anak-anak yang unggul di bidang matematika, fisika dan kimia untuk dididik menjadi engineer. Hal itu penting menyusul kebutuhan industri di masa depan akan semakin meningkat.
Kemudian isu penting lainnya adalah masalah sampah. Pihak ya sedang merancang solusi jangka panjang dengan perusahaan yang mampu mengolah sampah menjadi energi listrik.
“Pabrik-pabrik pengolahan ini akan dibangun di Purwakarta, Cirebon, Bogor, dan daerah lain. Persis keluarkan fatwa dong, terkait fiqih lingkungan agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dan tidak sembarangan membuang sampah ke sungai,,” kata dia.
Dia berharap isu pendidikan, sosial dan lingkungan yang dibahas hari ini menjadi fokus utama bagi pengembangan Jabar di masa depan.
(LIN)