CIAMIS,FOKUSJabar.id: Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Ciamis berhasil mengubah limbah sabut kelapa menjadi produk bernilai ekspor. Berkat kerja sama dengan PT. Agri Lestari Nusantara, coconut coir net hasil karya mereka kini telah menembus pasar internasional, tepatnya Korea Selatan.
Kepala Lapas Kelas IIB Ciamis, Beni Nurrahman, mengungkapkan bahwa kerja sama ini tidak hanya memberikan pelatihan keterampilan bagi warga binaan, tetapi juga membuka peluang untuk meningkatkan perekonomian mereka.
“Warga binaan juga perlu memiliki kesibukan agar pikiran mereka tetap positif selama menjalani masa pidana,” ujar Beni.
BACA JUGA: Pilkada 2024, Sekda Ciamis Ingatkan ASN Jangan Offside
Proses pembuatan coconut coir net melibatkan warga binaan secara langsung. Mereka diberikan bahan baku dari PT. Agri Lestari Nusantara dan bertanggung jawab atas seluruh proses produksi. Setelah selesai, produk tersebut langsung diambil oleh perusahaan untuk kemudian diekspor.
“Kami sangat bangga dengan prestasi warga binaan kami. Selain mendapatkan upah dari hasil kerja mereka, mereka juga telah membuktikan bahwa dengan kemauan yang kuat, seseorang dapat mengubah hidup menjadi lebih baik,” kata Beni.
Coconut coir net yang dihasilkan oleh warga binaan Lapas Ciamis memiliki keunggulan karena ramah lingkungan dan bermanfaat untuk budidaya laut. Di Korea Selatan, produk ini digunakan sebagai media pembibitan teripang.
Selain coconut coir net, warga binaan Lapas Ciamis juga memproduksi berbagai produk kreatif lainnya seperti keripik, keset dari sabut kelapa, dan kerajinan tangan. Beberapa produk bahkan sudah memiliki pemesan tetap.
BACA JUGA: Bawaslu Ciamis: Kampanye Bumpung Kosong Sah
Beni berharap, melalui program pembinaan ini, warga binaan dapat memiliki bekal keterampilan yang berguna setelah mereka bebas nanti.
“Kami ingin mereka dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih mandiri dan produktif,” pungkasnya.
(Husen/Anthika Asmara)